Bogordaily.net– Persoalan akses jalan ditembok di Kampung Kavling, Desa Cilebut Timur, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor hingga kini masih dalam proses penanganan pihak pemerintah setempat.
Camat Sukaraja, Ria Marlisa mengatakan pihaknya masih mengupayakan langkah untuk menyelesaikan persoalan akses jalan ditembok tersebut.
“Kami sudah konfirmasi ke kepala desa Cilebut Timur dan sudah difasilitasi oleh pihak kepala desa untuk lebih lanjutnya sedang dalam proses tindak lanjut,” ujar Ria kepada Bogordaily.net.
Saat ini kata Ria, pihak kepala desa Cilebut Timur telah berkordinasi terkait perizinan, dengan Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) atau PT KAI agar warga dapat melintas di jalan tersebut.
Ria pun berharap permasalahan tersebut cepat terselesaikan sehingga warga dapat beraktivitas kembali secara kondusif.
Sebelumnya diberitakan akses jalan di wilayah Kampung Kavling, Cilebut Timur, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, diblokir dengan hebel yang dibangun tembok oleh pemilik lahan.
Penutupan akses jalan terjadi lantaran kavling perumahan dibangun berdampingan dengan lahan pribadi milik warga setempat. Akibat penutupan ini, warga terpaksa harus memanjat tangga yang ada di tembok untuk menuju jalan utama.
Selain memanjat tembok menggunakan tangga, akses jalan yang digunakan warga juga terpaksa melewati samping rel kereta api yang merupakan akses milik negara. Sehingga harus ada perizinan terlebih dahulu dengan pihak PJKA.
Sebelum ada penutupan jalan, pemilik lahan menyampaikan untuk mencari jalan alternatif lain. Namun, warga bingung karena membuka jalan baru harus ada biaya.
Kepala Desa Cilebut Timur, Mukhtar mengatakan warga kampung kavling harus mendapat perizinan terlebih terkait pembuatan jalan sementara dari PJKA. Pihaknya pun telah berkordinasi terkait perizinan agar warga dapat melintas di jalan tersebut.
“Sebenernya sudah clear, jadi jalan yang tadinya distop oleh PT KAI saya sudah buat surat pernyataan dari warga. Jika nanti dipakai atau digunakan oleh PT KAI mereka tidak menuntut lalu menjaga kebersihan dan kemanan, insyaallah akan langsung bisa dibangun lagi tapi secara manual,” jelasnya.(Albin Pandita Febriyantama)