Bogordaily.net– Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto menjanjikan harga minyak goreng turun bertahap. Airlangga mengklaim pemerintah tengah mengupayakan pengendalian harga.
Seperti diketahui, saat ini pemerintah mengatur harga untuk komoditas minyak goreng curah, yakni di harga Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kg.
“Kan bertahap (penurunan harga minyak goreng), sudah mulai ditemukan yang turun,” kata Airlangga di Solo dilansir dari Antara.
“Pemerintah sudah siapkan di harga Rp14.000 (per liter), yang lain di harga keekonomian, baik paket medium maupun premium,” katanya.
Terpisah, peneliti kebijakan publik IDP LP Riko Noviantoro menilai langka dan mahalnya harga minyak goreng saat ini cukup membuktikan bahwa pemerintah telah gagal dalam membuat kebijakan yang ideal untuk mengatasi masalah ini.
“Untuk kasus migor Pemerintah gagal mengeluarkan regulasi ideal untuk migor. Masyarakat alami kelangkaan karena Pemerintah lamban atasi kelangkaan,” ujar Riko dikutip Suara.com dalam sebuah diskusi virtual bertajuk “Kupas Tuntas Amannya Minyak Goreng Untuk Rakyat”.
Menurut dia mahalnya harga minyak goreng ini membuat ketimpangan masyarakat makin terlihat nyata dalam mendapatkan minyak goreng.
“Ada ketimpangan yang serius bagi masyarakat,” ucapnya.
Ia bahkan berani bilang bahwa mafia minyak goreng telah memainkan perannya dengan sangat sukses, lantaran melakukannya dengan sangat rapi dan sistematis.
Pemerintah kata dia, telah gagal dalam melawan mafia tersebut hingga terjadi kelangkaan hingga harga yang terus merangkak naik.
“Harusnya pemerintah mampu mencegah mafia tersebut. Bikin regulasi yang dapat mencegah adanya mafia itu. Mafia itu pasti mencari celah dalam kekisruhan hingga kelangkaan meluas,” jelasnya.
“Hingga menteri langsung menyebut ada mafia. Seolah kita dikendalikan oleh mafia migor. Jadi masyarakat jangan kaget jika menteri menyebut ada mafia migor,” sambungnya.***