Friday, 1 November 2024
HomePolitikGeram! Ini yang Bikin Jokowi Ancam Mau Reshuffle Kabinet

Geram! Ini yang Bikin Jokowi Ancam Mau Reshuffle Kabinet

Bogordaily.net– Isu Presiden Jokowi reshuffle kabinet yang belakangan santer diperbincangkan tampaknya bakal nyata. Orang nomor satu di Tanah Air itu tak segan-segan memberi ancaman kepada menteri, kepala daerah, kepala lembaga negara dan BUMN untuk diganti.

Hal itu lantaran Presiden Joko Widodo (Jokowi) geram anggaran negara dan daerah malah lebih sering digunakan untuk membeli barang-barang impor bukan produk-produk dalam negeri.

Pemerintah diketahui mengalokasikan Rp400 triliun anggaran belanja untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk 2022. Namun, Jokowi mengecek baru digunakan senilai Rp214 triliun.

Ia lantas menyinggung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang baru menggunakan Rp2 triliun. Padahal anggaran yang diterimanya itu sekitar Rp29 triliun.

Hal itu disampaikannya saat memberikan pengarahan kepada menteri Kabinet Indonesia Maju, kepala lembaga, kepala daerah se-Indonesia dan Badan Usaha Milik Negara tentang aksi afirmasi bangga buatan Indonesia di Bali, Jumat, 25 Maret 2022.

“Ini kelihatannya ada yang enggak semangat di dalam kementerian,” kata Jokowi sebagaimana dikutip Suara.com melalui YouTube Sekretariat Presiden.

Jokowi pun emosi ketika melihat pengadaan barang dan jasa pemerintah pusat dan daerah digunakan untuk membeli barang-barang impor. Padahal barang-barang impor yang dibeli itu juga diproduksi di dalam negeri.

Jokowi lantas meminta ada peningkatan jumlah barang UKM di daerah untuk segera masuk ke e-katalog. E-katalog sendiri merupakan aplikasi belanja online yang dikembangkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pemerintah (LKPP). Aplikasi tersebut menjadi wadah berbagai macam produk yang dibutuhkan oleh pemerintah.

Jokowi menargetkan 1 juta produk UKM masuk ke e-katalog pada akhir 2022. Setelah barang UKM masuk ke e-katalog meningkat, Jokowi memerintahkan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani untuk melaporkan transaksi yang terjadi.

Kalau ada yang masih rendah, Jokowi tidak segan untuk memotong Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU). Kemudian, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut juga mengancam lakukan perombakan jajaran menteri kalau masih ada yang belum memenuhi target.

“Saya sampaikan ke menteri BUMN, dah ganti dirutnya, ganti, ngapain kita? Kementerian, sama saja tapi itu bagian saya itu. Reshuffle, sudah heeh saya itu, kayak gini enggak bisa jalan, sudah di depan mata uangnya ada, uang, uang kita sendiri tinggal belanjakan produk dalam negeri saja sulit,” tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, isu reshuffle kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin kencang berembus. Kabar yang beredar, reshuffle ini untuk memasukkan perwakilan Partai Amanat Nasional (PAN) ke dalam kabinet.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here