Bogordaily.net – Wakil Ketua DPRD Kota Bogor, Eka Wardana prihatin atas ambruknya dua sekolah di Kota Bogor. Untuk itu, dirinya akan memanggil Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor untuk mengambil langkah konkret dalam menyelesaikan persoalan ini.
Dirinya bersama Wakil Ketua Komisi IV, Said Mohammad Mohan menijau lokasi sekolah tersebut. Eka Wardana mengatakan, tidak ada kata lain selain prihatin dengan melihat fasilitas sekolah-sekolah di Kota Bogor yang kondisinya rusak.
“Yang pasti tidak ada kata lain selain prihatin. Kedua, harus ada langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah Kota Bogor, baik walikota dan kami di DPRD akan segera menyikapi kondisi ini,” kata Eka kepada wartawan, Senin, 28 Maret 2022.
Menurut informasi yang diterima oleh Eka yang juga koordinator Komisi III DPRD Kota Bogor yang berfokus kepada pembangunan fisik, lelang revitalisasi SDN Ciheuleut harus segera dijalankan. Namun, ia menyayangkan adanya miss komunikasi antara pihak sekolah dan pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor.
“Hari ini saya dapat informasi dari Kabid SD bahwa memang sekolah yang akan direvitalisasi tahun ini dan menurut beliau konsultan sudah melakukan kajian, tapi pas saya konfirmasi ke pihak kepsek katanya belum ada yang datang juga. Artinya ada miss komunikasi. Karena kalau bicara konsultan itu kan sudah bicara fisik, bangunannya seperti apa, gambarannya seperti apa, artinya kalau ibu bilang akan diintervensi saat lebaran, ya saya berharap kegiatan itu sudah dimulai dari sekarang. Jangan sampai pembangunan ini malah jadi tahun jamak,” jelas Eka yang juga politisi Golkar ini.
Di lokasi yang sama, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor, Said Mohamad Mohan menerangkan, sejak kejadian ambruknya atap sekolah di SDN Otista, pihak DPRD Kota Bogor melalui Komisi IV, meminta Disdik Kota Bogor untuk menginventarisir bangunan sekolah yang perlu mendapatkan intervensi perbaikan, melalui APBD 2022 Kota Bogor.
SDN Ciheuleut pun disebutkan oleh Mohan menjadi salah satu sekolah yang seharusnya sudah direvitalisasi tahun ini. Ia menyebutkan anggaran perbaikan sekolah untuk pengawasan bangunan Rp43 juta, perencanaan Rp45 juta dan untuk pembangunan fisiknya Rp600 juta.
“Nah, yang jadi pertanyaan kenapa sekarang belum dilaksanakan juga. Artinya kita kecolongan lagi,” tegasnya.
Sedangkan untuk anggaran perbaikan sekolah tingkat sedang hingga berat, kata Mohan, didalam APBD terdapat pos anggaran sebesar RP7,9 miliar dan diharapkan semuanya bisa terlaksana tahun ini.
“Tujuannya, agar anak-anak di Kota Bogor bisa mendapatkan rasa aman dalam mengemban pendidikan,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa, dua sekolah Sekolah Dasar (SD) di Kota Bogor, yakni SD Negeri Ciheleut 1 dan Ciheleut 2 ambruk usai diguyur hujan yang terjadi pada Minggu malam atau Senin dini hari, 28 Maret 2022.***
(Heri Supriatna)