Saturday, 23 November 2024
HomeKota BogorMigor Mahal, Pelaku Usaha Keripik di Bogor Menjerit dan Terancam Gulung Tikar

Migor Mahal, Pelaku Usaha Keripik di Bogor Menjerit dan Terancam Gulung Tikar

Bogordaily.net – Tingginya harga minyak goreng (migor) di pasaran membuat pelaku usaha keripik di Kota Bogor menjerit, bahkan terancam gulung tikar alias bangkrut. Hal ini di alami Ade seorang pelaku usaha keripik singkong dari Kampung Lembur Sawah, Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.

Ade mengaku, dengan mahalnya minyak goreng curah yang terjadi saat ini membuat dirinya harus memutar otak demi usaha yang dirintisnya tetap bertahan dan agar tidak gulung tikar.

“Saya merintis usaha ini sudah lima tahun dan baru kali ini saya merasakan penurunan omzet yang signifikan,” ungkap Ade kepada wartawan, Sabtu, 9 April 2022.

Pria berusia 40 tahun itu mengatakan, saat ini dirinya memiliki 4 orang karyawan yang setia membantu memproduksi keripik miliknya. Namun, dengan mahalnya minyak goreng dirinya harus membagi tugas, dimana para pekerja yang seharusnya memproduksi kini harus dibagi tugas yaitu ada yang membeli minyak goreng dan ada yang memproduksi.

“Kita dengan 4 orang karyawan mensiasati dengan mengatur cara kerjanya yakni , di bagi dua untuk mencari minyak dan yang lain produksi biar kebutuhan produksi kripik terus berjalan,” katanya.

Selain mahal, lanjut Ade, minyak goreng yang ada di pasaran sudah mulai langka, bahkan untuk membelinya pun harus antre dan dibatasi.

“Biasanya saya beli minyak goreng itu 8 dirigen, tapi sekarang dibatasi cuma 2 dirigen saja yang berukuran 16 kilogram dengan harga Rp 20 ribu per kilo,” ujarnya.

Dengan mahalnya minyak goreng tersebut, Ade mengaku sangat terdampak, sehingga omzetnya mengalami penurunan yang signifikan.

“Bicara omzet mah jauh sekali, turun drastis lah. Tapi gak dipikirin, yang penting bisa untuk makan dan menutupi operasional karyawan,” akunya.

Ia berharap pemerintah untuk segera menstabilkan harga minyak, agar usaha yang menjadi sumber penghasilan bagi keluarganya dapat kembali normal.

“Ya, harapan saya mah itu ya, harga minyak goreng normal lagi. Karena kan keripik singkong ini satu-satunya usaha saya,” harapnya.

(Heri Supriatna)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here