Bogordaily.net– Berdasarkan analisis terbaru menunjukkan pasien kanker berisiko tinggi mengalami gangguan mental, seperti depresi, kecemasan, dan melakukan tindakan bunuh diri. Peneliti menemukan bahwa tumor bisa memiliki efek neuropsikiatri dan banyak pasien kanker mengalami reaksi merugikan terhadap perawatan kanker.
Bukti secara konsisten menunjukkan bahwa menderita kanker dapat memiliki dampak emosional dan sosial parah pada kehidupan. Salah satu dari dua analisis yang terbit di Nature Medicine ini melibatkan 28 studi yang menjadi lebih dari 22 juta pengidap kanker.
Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana berbagai faktor, seperti prognosis, waktu sejak didiagnosis, dan jenis kanker, dapat menyebabkan risiko gangguan mental.
Peneliti menemukan tingkat bunuh diri 85 persen lebih tinggi pada pasien kanker. Para pasien juga berisiko tiga kali lipat meninggal akibat bunuh diri pada tahun pertama setelah didiagnosis.
“Perubahan paling intens dan rejimen pengobatan biasanya terjadi dalam tahun pertama diagnosis dan sangat berdampak pada pekerjaan, identitas, keuangan, dan kehidupan sosial,” ungkap psikiater Nicole Bates, dilansir Suara.com dari Health.
Selanjutnya peneliti berharap dapat membantu pasien kanker, terutama yang memiliki faktor risiko untuk lebih diawasi secara ketat terkait bunuh diri.
“Peningkatan kesadaran dan pemeriksaan dini untuk masalah kesehatan mental harus mengarah pada keterlibatan lebih awal dari perawatan khusus,” saran ahli saraf di Universitas Heidelberg, Corinna Seliger-Behme.
Menurutnya, dengan cara tersebut kualitas hidup pasien dapat menjadi lebih baik dan bisa mencegah bunuh diri.***