Bogordaily.net – Shehbaz Sharif menjadi kandidat kuat untuk menggantikan Imran Khan sebagai perdana menteri yang sebelumnya digulingkan pada Sabtu malam, 9 April, 2022.
Sharif, yang ditengarai memimpin upaya untuk menggoyang pemerintahan Imran Khan, sudah mengajukan surat pencalonan pada Minggu pagi, 10 April 2022.
Rencananya, parlemen akan bertemu pada Senin, 11 April 2022, untuk memilih pemimpin berikutnya.
Lengsernya Khan dari kursi kekuasaan, menurut Sharif, adalah kesempatan untuk awal baru bagi Pakistan.
“Fajar baru telah dimulai… Aliansi ini akan membangun kembali Pakistan,” kata pria berusia 70 tahun itu, dikutip dari Tempo, Senin 11 April 2022.
Menurut laporan The Independent, Sharif adalah adik mantan perdana menteri Nawaz Sharif dan telah menjadi pemimpin oposisi di Majelis Nasional sejak Agustus 2018.
Dia pemimpin Partai Liga Muslim Pakistan (PML-N) saat ini, setelah mengambil alih kursi kepemimpinan dari kakaknya. Nawaz yang membentuk partai didiskualifikasi dari jabatannya.
Sharif telah menjadi politisi selama lebih dari dua setengah dekade dan telah tiga kali menjabat sebagai kepala menteri Punjab, negara bagian terkaya di Pakistan. Dia menjadi kepala provinsi terlama di Punjab.
Pemimpin oposisi itu juga pernah mengasingkan diri di Arab Saudi setelah kudeta militer yang menggulingkan pemerintah saudaranya pada 1999. Dia menghadapi tuduhan pencucian uang.
Politik Pakistan selalu bergolak. Tidak ada perdana menteri terpilih yang menyelesaikan masa jabatan penuh di negara bersenjata nuklir itu sejak memenangkan kemerdekaan dari kekuasaan kolonial Inggris Raya pada 1947, meskipun Khan adalah orang pertama yang dilengserkan dengan mosi tidak percaya.
Militer telah memerintah negara berpenduduk 220 juta orang itu selama hampir setengah dari 75 tahun sejarahnya. Khan dan agenda konservatifnya memenangkan pemilihan pada 2018.
Tetapi dukungan itu berkurang setelah perselisihan mengenai penunjukan kepala intelijen militer dan masalah ekonomi, yang pekan lalu menyebabkan kenaikan suku bunga terbesar dalam beberapa dekade.
Khan tetap menantang setelah kekalahannya di parlemen.
Pada September 2020, Shehbaz Sharif ditangkap oleh Biro Akuntabilitas Nasional Pakistan atas tuduhan pencucian Rs 7.328 juta (Rp 560 miliar) dalam skema yang melibatkan rekan dekat dan anggota keluarga. Dia kemudian dibebaskan dengan jaminan.*
(Muhamad Fadly)