Bogordaily.net– Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan elpiji 3 kg dikabarkan akan naik. Sinyal tersebut dikuatkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.
Arifin menyebut dalam jangka menengah dan panjang akan dilakukan penyesuaian harga Pertalite dan Solar. Selain itu, akan dilakukan pengamanan dengan peningkatan cadangan operasional dari 21 hari menjadi 30 hari.
“Dalam jangka menengah dan panjang akan ada optimalisasi campuran bahan bakar nabati dalam solar, penyesuaian harga Pertalite, minyak solar, dan mempercepat bahan bakar pengganti antara lain KBLBB, BBG, bioethanol, BioCNG, dan lain-lain,” kata Arifin dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI sebagaimana dikutip dari Detik.com, Rabu, 13 April 2022.
Seperti diketahui, harga bensin Pertalite dan Solar subsidi pada periode 1 April 2022 ini tidak mengalami perubahan. Masing-masing masih dipertahankan pada Rp7.650 per liter dan Rp5.150 per liter. Sedangkan harga Pertamax (RON 92) sudah dinaikkan menjadi Rp12.500 – Rp13.000 per liter dari sebelumnya Rp9.000 – Rp9.400 per liter.
Sedangkan untuk jangka pendek, salah satu skenario yang akan dilakukan pemerintah yaitu menambah kuota BBM subsidi seperti solar, minyak tanah, hingga BBM khusus penugasan seperti Pertalite.
Kuota Solar subsidi diusulkan bertambah sebesar 2,29 juta kilo liter (kl) menjadi 17,39 juta kl, minyak tanah bertambah 0,10 juta kl menjadi 0,58 juta kl, dan Pertalite bertambah 5,45 juta kl menjadi 28,50 juta kl.
Sementara itu dari sekian banyak langkah yang akan dilakukan, dalam jangka menengah dan panjang ada rencana penyesuaian harga jual eceran gas elpiji untuk mengurangi tekanan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan menjaga inflasi.
Dalam jangka menengah dan panjang, pihaknya akan melakukan substitusi dengan kompor induksi, jaringan gas kita harapkan bisa 1 juta rumah tangga per tahun, subsidi komoditas menjadi subsidi langsung ke pengguna, substitusi dengan DME untuk jangka panjang demi mengurangi 1 juta metrik ton elpiji di 2027 dan penyesuaian harga jual eceran untuk mengurangi tekanan APBN dan menjaga inflasi serta percepatan program biogas.
Sedangkan dalam jangka pendek, pemerintah akan meningkatkan pengawasan pendistribusian LPG 3 kg tepat sasaran, bekerja sama dengan Pemerintah Daerah dan aparat penegak hukum, uji coba penjualan dengan aplikasi MyPertamina di 34 kabupaten/kota pada 2022 dan penyesuaian formula LPG 3 kg.***