Saturday, 23 November 2024
HomeBerita'Bangkrut', Sri Lanka Mau Jual Maskapai Nasional

‘Bangkrut’, Sri Lanka Mau Jual Maskapai Nasional

Bogordaily.net– Di tengah krisis di Sri Lanka, maskapai nasional milik negara itu yakni Sri Lankan Airlines bakal dijual oleh pemerintah baru pimpinan Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe. Hal tersebut dilakukan untuk menstabilkan keuangan negara.

Sri Lankan Airlines telah kehilangan nilai perusahaannya mencapai US$ 124 juta atau sekitar Rp 177,32 miliar pada Maret 2021. Hal itu diungkapkan Wickremesinghe berapa hari sebelum negara itu secara resmi gagal membayar utang luar negeri.

“Seharusnya kerugian ini tidak ditanggung oleh yang paling miskin dari yang miskin, mereka belum tentu pernah menginjakkan kaki di pesawat,” kata Wickremesinghe dilansir Detik.com dari Bloomberg, Selasa, 17 Mei 2022.

Sebelumnya Sri Lankan Airlines pernah dimiliki oleh Emirates Airlines. Pada 2010, pemerintah Sri Lanka baru membeli kembali saham Sri Lanka Airlines dari Emirates.

Maskapai nasional itu memiliki armada sebanyak 25 pesawat Airbus SE yang terbang ke tujuan di Eropa, Timur Tengah, serta Asia Selatan dan Tenggara.

Seperti diketahui Sri Lanka dilanda krisis keuangan yang sangat parah. Bahkan, Wickremesinghe dalam waktu kurang dari seminggu sebagai Perdana Menteri langsung melakukan penambahan pencetakan uang untuk membayar gaji karyawan pemerintahan. Langkah itu jelas akan menekan nilai mata uang negara tersebut dan mendorong inflasi terjadi.

Negara ini hanya memiliki stok bensin untuk satu hari. Pemerintah sedang berupaya untuk mendapatkan tiga kapal tanker minyak mentah di pasar terbuka untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar di negaranya.

Sementara itu kabinet baru akan mengusulkan agar parlemen meningkatkan batas penerbitan utang di RUU Perbendaharaan. Hal ini memperkirakan defisit anggaran sebesar 13% dari produk domestik bruto untuk tahun yang berakhir Desember 2022.

Wickremesinghe sampai saat ini belum menunjuk seorang menteri keuangan untuk memimpin pembicaraan dana bailout besar-besaran dengan Dana Moneter Internasional. Pihaknya juga sedang mencari pinjaman lain dari negara-negara lain.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here