Bogordaily.net – Luapan rasa puas para guru dan penguji external dari industri animasi tak tertahankan saat melihat hasil karya tugas akhir siswi jurusan animasi SMKN 1 Ciomas.
Pasalnya karya tim Syifa Lutfia Nurmal atau bisa disapa Fael siswi kelas XII ini berhasil membawa para guru dan penguji tugas akhir time travel ke era animasi tahun 90-an.
“Saya jadi inget jaman saya masih sekolah dulu neh,” luapan spontan penguji usai menyaksikan karya yang berjudul “HEKSA-Hewan Angkasa” ini.
“Tugas akhir saya bersama Chiara Edriana Jasinda dan Citra Hasani sebagai background artis dan managemen produksi untuk sekolah menengah kejuruan. hal ini seharusnya menjadi AMV (Animation Music Video) sederhana tetapi berakhir sebagai film pendek karena ada komplikasi. Saya ingin memberi feel film seperti Digimon dan tayangan tv jadul 90-an karena itu adalah seri yang selalu menginspirasi saya dan saya suka aja sama estetika lama gitu. Jika saya melanjutkan ini mungkin akan dalam bentuk komik atau kumpulan MV singkat. Mengikuti perjalanan Aung untuk kembali ke planet asalnya dan mengalahkan Binasa,” seru Syifa.
“Tugas akhir tahun ini memang berbeda dengan tugas akhir sebelumnya. Karena tugas akhir ini siswa tidak hanya buat karya saja sebagi standar kompetensi kejuruan. Tapi disini siswa diarahkan mampu menghasilkan uang dari karya animasi mereka. Walau tak banyak uang yang dihasilkan setidaknya siswa mulai memahami peroses bisnis,” jelas Wanda Kurniawan, sebagai guru pembina.
Lebih lanjut Wanda mengarapkan, siswa bukan hanya mampu diserap oleh industri tapi juga mampu menjadi start up studio animasi di Indonesia.
“Seperti film Heksa ini selain membuat suvenir yang dijual-belikan, mereka juga berkerja sama dengan siswa jurusan RPL (Rekayasa perangkat lunak) untuk membuat versi video games,” paparnya.
“Selain karya milik Fael, masih banyak karya dari siswa-siswi lain yang juga tidak kalah seru dan keren dalam tugas akhir tahun. Anak-anak banyak ambil referensi karakteristik animasi dari berbagai negara. Bukan hanya anime Jepang dan Hollywood tapi sudah mulai ke gaya Eropa bahkan Rusia. Walau demikian mereka tetap berusaha mencara garis yang menjadi ciri khas animasi indonesia. Kita juga berharap bisa mengadakan pameren tugas akhir untuk industri dan masyarakat umum secara offline,” harap Wanda tentang karya siswa-siswinya.
Film yang diupload di kanal Youtube dengan judul “HEKSA – Hewan Angkasa” diharapkan dapat mewarnai semangat anak muda indonesia ,dalam industri animasi dan mampu bersaing di tingkat global. Serta mendapat dukungan dari pemerintah daerah maupun pusat.***