Thursday, 23 May 2024
HomeBeritaHepatitis Akut Misterius 90 Persen Menyerang Anak-anak

Hepatitis Akut Misterius 90 Persen Menyerang Anak-anak

Bogordaily.net misterius 90 persen menyerang anak-anak itu diketahui setelah Kementerian melakukan penelitian terhadap penyakit yang baru itu.

Hingga saat ini, Kementerian menyebut hingga saat ini, pasien misterius yang dikonfirmasi berusia di bawah 16 tahun.

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, Kemenkes juga masih terus memantau perkembangan untuk mengetahui apakah penularan dapat terjadi pada orang dewasa.

“Sampai sekarang kita melihat bahwa ini adalah pada usia kurang dari 16 tahun itu sebagian besar 90 persennya itu memang pada usia satu bulan hingga 16 tahun. Apakah nanti orang dewasa di atas 16 tahun bisa tertular atau tidak, tentunya kita belum ada jawaban yang pasti ya karena penyakit ini baru dan tentunya banyak sekali yang harus kita pelajari,” katanya dikutip dari ANTARA.

Ia mengatakan belum semua daerah di Indonesia menemukan kasus dengan gejala berat. Namun dari sisi surveilans di beberapa daerah telah mengalami peningkatan sehingga semua pihak diharapkan lebih waspada apabila ada anggota keluarga yang terkena sakit kuning yang menjadi penyebab penyakit hepatitis.

Ia juga menekankan bahwa hidup bersih, pengenalan gejala dan penanganan cepat dari tenaga medis menjadi hal yang sangat penting untuk mencegah terjadinya kemungkinan terburuk yakni kematian pada keluarga khususnya pada anak-anak.

“Segera lapor ke fasilitas pelayanan kesehatan, kemudian kita perlu lihat juga di beberapa daerah itu apakah terjadi peningkatan pelaporan terkait dengan sindrom kuning atau demam kuning tadi,” terangnya lagi.

dr Nadia juga menyebutkan sebanyak sembilan kasus yang ada di Indonesia masuk ke dalam kriteria “pending” berdasarkan klasifikasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

“Jadi memang saat ini, sembilan kasus yang sudah hampir selesai pemeriksaannya itu, kalau kita lihat dalam kriteria WHO adalah “pending” berdasarkan klasifikasinya karena kita masih menunggu hasil pemeriksaan hepatitis E nya,” katanya.

Ia mengemukakan masuknya sembilan kasus dalam kriteria tersebut, dikarenakan pemerintah Indonesia masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut terhadap hepatitis E dari suspek yang diperiksa.

Pemerintah bersama WHO, juga masih meneliti dan mengamati lebih jauh mengenai virus-virus lain yang dapat menyebabkan termasuk munculnya gejala berat yang ditimbulkan kepada penderitanya. ***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here