Thursday, 28 November 2024
HomeBeritaBahaya Tidur Digeber Kipas Angin Menyala, Viral Seorang Pria Masuk UGD Akibat

Bahaya Tidur Digeber Kipas Angin Menyala, Viral Seorang Pria Masuk UGD Akibat

Bogordaily.net – Masuk UGD akibat tidur digeber kipas angin menyala viral di media sosial. Seroang pria menceritakan pengalamannya terkena sakit yang sangat gara-gara tidur ditemani kipas angin yang menyala.

Pria itu mengaku menjadi sakit karena sering tidur dengan kipas angin menyala di media sosial. Pria yang tidak diketahui identitasnya itu menceritakan dalam sebuah video pendek.

“Ternyata kipas angin sebahaya itu,” tulis sang pria, dikutip dari unggahan @makassar_iinfo, Kamis 19 Mei 2022.

Dalam tayangan tersebut terlihat sang pria awalnya mencoba pengobatan tradisional untuk pijat. Namun ternyata hal itu tidak membuat sakitnya membaik, sehingga harus periksa ke puskesmas.

Sang pria juga sempat muntah-muntah hingga tubuhnya lemas.

Tampaknya kondisinya tak kunjung membaik hingga akhirnya ia dirujuk ke rumah sakit untuk mendapat perawatan intensif.

Sayangnya, sang pria tidak menjelaskan diagnosis dari dokter kepadanya.

Tapi, benarkah tidur dengan kipas angin menyala sangat berbahaya?

Menurut ahli, kenyatannya tidak begitu mengerikan.

“Tidak ada kipas yang ‘beracun’. Tidak ada yang salah dengan sirkulasi udara,” kata ahli paru Len Horovitz dari Lenox Hill Hospital, New York City.

Namun, apa pun yang menyebabkan pergerakan udara cepat, termasuk kipas, dapat menguapkan uap air dari mulut dan saluran hidung dan mengeringkannya.

“Kipas angin juga dapat mengedarkan debu, yang dapat menganggu orang. Terutama jika mereka menderita alergi,” sambungnya, dilansir Live Science.

Jika tidur dengan kipas menyala, Horovitz memberi beberapa saran:

Sebaiknya meletakkannya dalam jarak aman dari tempat tidur dan tidak menghadapkan langsung ke tubuh.

Menyimpan filter udara di kamar untuk menjaga dari debu dan alergen lainnya.

Melakukan irigasi sinus setiap hari dengan saline, yang dapat membantu mengatasi saluran hidung yang kering, hidung tersumbat, dan masalah hidung lainnya.

Udara dingin juga dapat menyebabkan kontraksi otot, sehingga paparan udara dari kipas itu di malam hari dapat menyebabkan leher kaku di pagi hari.

Horovitz mengatakan lebih bermasalah AC yang dibiarkan menyala di malam hari. Hal terpenting adalah udara tidak boleh tertiup langsung ke tubuh dan pengaturannya tidak boleh rendah dari 20 derajat Celcius.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here