Bogordaily.net – Berlokasi di gedung New York Stock Exchange, New York City, rumah mode luxury asal Spanyol, Balenciaga, menggelar fashion show pada Minggu, 22 Mei 2022. Para model yang melenggang di runway menjadi sorotan lantaran penampilan mereka yang dibalut dalam bahan lateks, dari atas hingga bawah, menyembunyikan wajah para model dengan topeng.
Fashion show Balenciaga oleh Demna Gvasalia memang suka “ada-ada saja”. Kreativitas, respon dari isu dunia yang sedang terjadi, hingga cara Demna menafsirkan ulang kode berbusana rumah mode Balenciaga selalu menyita perhatian.
Peragaan busana yang bertajuk Balenciaga Resort ini menjadi ajang bagi Creative Director Balenciaga, Demna Gvasalia, untuk menampilkan karyanya di koleksi Spring 2023. Interior runway New York Stock Exchange dipenuhi dengan berbagai layar yang menunjukkan statistik saham hingga logo-logo saham.
Fashion show ini kian eksentrik dengan penampilan para model. Semuanya dibalut dalam bahan lateks, dari atas hingga bawah, menyembunyikan wajah para model dengan topeng. Hanya bagian mata—dan sesekali rambut para model—yang diberi celah.
Dikutip dari Women’s Wear Daily, show ini memancarkan aura dramatis dari berbagai sisi. Selain penampilan para peraga busana, bel bursa efek dan pemilihan musik memberikan kesan penuh drama. Ya, menurut Demna, fashion merupakan salah satu media untuk memicu berbagai macam perasaan, dan lewat pagelaran ini, ia ingin memicu rasa takut.
“Kita harus bisa memicu emosi dengan pagelaran-pagelaran ini. Kita hidup di dunia yang mengerikan dan fashion adalah refleksi dari itu, dan jika fashion berhasil memicu rasa takut atau teror, maka saya berhasil,” ucap Demna, sebagaimana dilansir Women’s Wear Daily.
Sekilas presentasi Balenciaga Spring 2023 di Amerika, dengan lokasi dan bentuk undangan berupa segepok uang palsu $100 bisa dianggap sebagai bentuk sindiran tentang kapitalisme. Namun penjelasan sang direktur kreatif lebih menggambarkan tentang obyek dan hasrat/keinginan.
“Tantangan yang terpenting dalam dunia kreatif adalah untuk membuat produk yang diinginkan, untuk menciptakan keinginan. Itulah yang harus dilakukan fashion,” jelas Demna dalam kutipannya di vogue.com.