Bogordaily.net – Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menghimbau masyarakat agar waspada gelombang tinggi hingga 6 meter, yang berpotensi melanda wilayah perairan barat Lampung dan perairan selatan Banten selama dua hari ke depan.
Kondisi ini dipicu pola angin di wilayah Indonesia bagian utara yang dominan bergerak dari Timur Laut – Timur dengan kecepatan angin berkisar 5 – 15 knot..
“Gelombang yang sangat tinggi, berkisar empat hingga enam meter terjadi di perairan Pulau Enggano, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Mentawai – Lampung, Selat Sunda bagian barat – selatan, perairan selatan Banten – Jawa Tengah, Samudra Hindia Selatan Jawa – NTB,” seperti dikutip melalui keterangan resmi BMKG pada Rabu, 25 Mei 2022.
Selain itu, potensi gelombang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter terjadi di Selat Malaka bagian utara, perairan timur Pulau Simeulue, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba, perairan Pulau Sawu – Pulau Rote – Kupang, Laut Sawu, Selat Ombai, Laut Jawa, perairan utara Jawa Tengah – Kep Kangean, perairan selatan Kalimantan.
Kondisi ini menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25 – 2,50 meter di Selat Malaka bagian utara, perairan timur P Simeulue, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba, perairan Kupang, Laut Sawu bagian utara, Selat Ombai. Kemudian di Laut Jawa, Selat Makassar bagian selatan, Laut Sumbawa, perairan selatan Kep Sermata – Kep Tanimbar, Laut Timor, Laut Arafuru, perairan utara Jayapura, Samudra Pasifik Utara Jayapura.
Gelombang di kisaran 2,50 – 4,0 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh – P Simeuleu, perairan Bengkulu, Samudra Hindia Barat Aceh, Teluk Lampung bagian selatan, perairan P Sawu – Rote, Laut Sawu bagian selatan.
“Sedangkan pada gelombang yang paling tinggi dikisaran 4,0 – 6,0 meter berpeluang terjadi di perairan barat Kep Mentawai, perairan P Enggano, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat P Simeulue – Lampung, Selat Sunda bagian barat – selatan, perairan selatan Jawa – P Sumba, Selat Bali – Lombok – Alas bagian selatan, Samudra Hindia Selatan Jawa – NTT,” tulis BMKG.
Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan pola angin dominan bergerak dari arah timur hingga tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot. BMKG menyebut kecepatan angin tertinggi terpantau terjadi di perairan utara Sabang, Laut Jawa, Laut Banda dan Laut Arafuru.
Terkait dengan peringatan dini gelombang tinggi tersebut, BMKG mengimbau seluruh pengguna jasa kelautan untuk memerhatikan risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran.
Menurutnya, kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter berisiko terhadap perahu nelayan.
“Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter berisiko terhadap kapal tongkang,” tulis BMKG.
BMKG menyampaikan, potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Untuk itu, BMKG mengimbau masyarakat selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan, Kapal Tongkang, Kapal Ferry, dan Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar.
“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” tulis BMKG.***