Bogordaily.net-Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Bogor, tunggu hasil laboratorium Balai Veteriner Kabupaten Subang, terkait sapi-sapi yang terkena wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) khususnya di Pasar Hewan Jonggol.
Kepala Diskanak Kabupaten Bogor, Oetje Soebagdja mengatakan, ada 15 ekor sapi lagi yang sedang di karantina ataupun diisolasi oleh UPT Puskeswan wilayah III Jonggol, Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Bogor karena terindikasi terkena wabah PMK.
“Kami sedang menunggu hasil uji laboratarium Balai Veteriner Kabupaten Subang. Kami menutup sementara jual beli hewan ternak di Pasar Hewan Jonggol selama 14 hari, langkah selanjutnya kami akan mengevaluasi lagi dan melihat kondisi kesehatan hewan ternak,” kata Oetje Soebagdja kepada wartawan, Jumat 27 Mei 2022.
Oetje menambahkan Wabah atau virus PMK, merupakan wabah yang penyebarannya sangat cepat dan mudah dengan mediasi penyebaran melalui udara.
“Terhadap hewan yang malang tersebut, kami memberikan pengobatan hingga dinyatakan sembuh. Tujuan isolasi tersebut demi melokalisir atau mencegah penyebaran yang lebih meluas terhadap wabah PMK,” tambahnya.
Ia menjelaskan bahwa bersama unsur Muspika dan Muspida Kabupaten Bogor lainnya, mulai hari ini Pasar Hewan Jonggol lockdown atau tutup sementara selama 14 hari.
“isolasi dan penyembuhan, bisa mencegah penyebaran wabah PMK. Hingga aktivitas Pasar Hewan Jonggol bisa kembali normal di Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Qurban,” tutup Oetje.
Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) merupakan penyakit yang menyerang hewan ternak. Wabah ini kadang disebut juga dengan wabah sapi karena banyak menyerang sapi.Â
Penyakit mulut dan kuku adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan sangat menular. Gejala yang paling tampak adalah demam, blister di mulut dan kaki hewan ternak, dan air liur kental.
Muhammad Irfan Ramadan