Bogordaily.net – Cabai terpedas, Carolina Reaper, berhasil dimakan oleh pria asal Amerika serikat. Pria tersebut bahkan memecahkan rekor Dunia Guinness dengan memakan tiga cabai Carolina Reaper dalam 8,72 detik.
Carolina Reaper, yang dianggap sebagai cabai terpedas di dunia dengan 1.600.000-2.200.000 SHU, memiliki tingkat kepedasan 16 sampai 22 kali daripada rawit.
Kebanyakan orang asli Indonesia merupakan para penggemar makanan pedas. Tetapi sepertinya belum ada yang berani mencoba Carolina Reaper, yang dinobatkan sebagai cabai terpedas di dunia.
Sementara, pria asal California, Amerika Serikat, Gregory Foster, membawa kecintaannya pada rasa pedas ke tingkat yang baru. Dia berhasil memecahkan Rekor Dunia Guinness dengan memakan tiga cabai Carolina Reaper dalam 8,72 detik.
Foster menciptakan rekor waktu tercepat untuk makan tiga cabai Carolina Reaper di Pusat Perbelanjaan Seaport di Pusat Kota San Diego, menurut Guinness World Records.
Dengan melakukan itu, Foster memecahkan rekor yang dipegang oleh penggemar lada Kanada, Mike Jack, yang memakan tiga Carolina Reaper dalam 9,72 detik.
Dalam percobaan pertama, dia akhirnya memakan enam cabai super pedas. Namun, upaya itu didiskualifikasi karena ada bahan dari cabai itu di mulutnya yang belum tertelan.
Forster tidak akan membiarkannya gagal untuk kedua kalinya. Dia akhirnya memecahkan rekor dunia – saat dia makan tiga cabai dalam 8,72 detik.
“Dalam berlatih untuk upaya seperti ini, ini lebih tentang mekanika dan memori otot, jadi saya mengatur waktu sendiri untuk makan paprika manis kecil agar mengunyah dan menelan menjadi respons otomatis,” kata Foster kepada Guinness World Records.
Cabai Carolina Reaper rata-rata memiliki 1.641.183 Scoville Heat Units (SHU), menurut pengujian yang dilakukan oleh Winthrop University di South Carolina, AS. Untuk konteksnya, lada Jalapeño mencatat sekitar 2.500-8.000 SHU, Guinness melaporkan.
Kebetulan, Foster juga memegang rekor cabai Carolina Reaper yang paling banyak dimakan dalam satu menit, yang telah bertahan selama lebih dari lima tahun.
Cabai ini disilangkan oleh ‘Smokin’ Ed Currie, seorang pembudidaya cabai di balik PuckerButt Pepper Company yang berada di South Carolina, Amerika Serikat.
Ed Currie merekayasa carolina reaper dengan menyilangkan cabai naga viper dan sweet habanero. Menurut Guinness World Records, cabai tersebut memiliki rasa manis buah dengan sentuhan aroma kayu manis dan cokelat. Efek pedasnya yang ‘mematikan’ baru terasa beberapa saat setelah disantap.***