Bogordaily.net – Tidak kalah pedas dengan cabai Jalapeno, Carolina Reaper diklaim sebeagai cabai terpedas di dunia. Mengenai Carolina Reaper, berikut fakta menarik mengenai cabai pedas itu.
Akhir-akhir ini, para food influencer ramai-ramai mengulas makanan pedas dengan tambahan cabai carolina reaper. Bahkan, tak sedikit pula yang membuat tantangan makan cabai terpedas di dunia itu.
Di balik kepopulerannya, ada lima fakta dari cabai carolina reaper yang wajib kamu tahu.  Berikut penjelasannya.
1. Menimbulkan Rasa sakit
Memiliki tingkat kepedasan yang sangat tinggi sehingga membuat jenis cabai ini mempunyai efek samping lebih parah ketimbang cabai biasanya.
Cabai ini bisa menimbulkan iritasi pada bagian kerongkongan, mual, muntah, diare, sampai rasa panas ketika buang air besar. Bukan hanya itu, cabai ini juga berpotensi menimbulkan masalah pada otak.
2. Tingkat Kepedasan Tertinggi di Dunia
Walaupun bentuknya agak nyeleneh, carolina reaper memiliki tingkat kepedasan tertinggi dibanding jenis cabai lainnya. Tingkat kepedasan cabai diukur dengan satuan Scoville Heat Units (SHU). Cabai carolina reaper memiliki tingkat kepedasan mencapai 1-2 juta SHU, 70 kali lipat dari cabai rawit hijau.
Saking pedasnya, cabai ini ditetapkan sebagai cabai terpedas di dunia oleh Guinness Book of World Record pada tahun 2013.
3. Merupakan Hasil Persilangan
Cabai ini adalah hasil persilangan dari banyaknya jenis cabai yang ada di dunia. Orang yang sudah melakukan persilangan tersebut bernama Ed Currie, seorang pendiri perusahaan penghasil cabai di Amerika Serikat bernama PuckerButt Pepper Company.
Ia kemudian memilih cabai untuk disilangkan. Dari keseluruhan cabai yang tepat untuk membuat cabai terpedas di dunia adalah cabai habanero merah dan cabai bhut jolokia atau biasanya dikatakan sebagai ghost pepper.
4. Carolina Reaper Bukan Nama Aslinya
Pada mulanya, cabai terpedas ini bukan bernama carolina reaper, melainkan HP22B. ‘HP’ adalah singkatan dari higher power yang berarti “berkekuatan tinggi” dan angka ’22’ merujuk pada nomor potnya. Sementara itu, huruf ‘B’ merujuk pada urutan tanamannya, yaitu tanaman B.
Nama carolina reaper baru dikenal setelah Ed Currie mengadakan kontes nama untuk cabai tersebut.
5. Tidak Berpengaruh pada Burung
Walaupun berbahaya bagi manusia, pedasnya carolina reaper tidak berpengaruh pada burung. Hal ini karena burung tidak dapat merasakan kandungan capsaicin pada cabai.
Selain itu, burung hanya dapat merasakan 50 rasa, sedangkan manusia bisa merasakan sekitar 10 ribu rasa.***