Friday, 14 March 2025
HomeBeritaEmpat Tewas dalam Penembakan Brutal di Oklahoma Amerika Serikat

Empat Tewas dalam Penembakan Brutal di Oklahoma Amerika Serikat

Bogordaily.net brutal lagi-lagi terjadi. Kali ini di di Tulsa, Oklahoma, , empat orang dilaporkan tewas, Rabu, 1 Juni 2022 waktu setempat.

Demikian keterangan polisi di akun Facebook yang dilansir dari CNN Indonesia belum ada rincian mengenai tiga korban tewas dalam tersebut. Kepolisian merespons laporan tentang seorang pria bersenjata api senapan di Gedung Natalie Medical, salah satu kantor dokter di Rumah Sakit kampus St Francis.

“Sejauh ini kami bisa mengonfirmasi bahwa pelaku juga tewas,” tulis kepolisian setempat melalui unggahan Facebook dikutip dari CNN.

“Sejumlah polisi memasuki setiap ruangan di gedung tersebut untuk memeriksa ancaman lebih lanjut.”

Polisi kemudian melakukan pengamanan gedung dan mengevakuasi sejumlah korban pada Rabu, 1 Juni 2022 sore.

“Terdapat banyak lantai dengan ratusan ruangan dan ratusan orang di dalam gedung,” kata pihak keamanan, Richard Meulenberg.

“Kami memperlakukan [insiden] ini sebagai sebuah malapetaka saat ini,” imbuhnya.

Polisi mengungkapkan sudah didirikan situs reunifikasi untuk anggota keluarga dan teman di Sekolah Tinggi Memorial di bagian barat LaFortune Park.

Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api dan Bahan Peledak membantu memeriksa lokasi kejadian , demikian keterangan dari Divisi Operasi ATF Dallas.

Sementara itu brutal juga terjadi di stasiun kereta bawah tanah Brooklyn, New York, , Selasa, 12 April 2022 lalu. Dalam peristiwa itu,  sedikitnya 13 orang menjadi korban, lima di antaranya dikonfirmasi terkena tembakan.

Diberitakan New York Post, insiden berdarah itu terjadi sekitar pukul 08.30 di stasiun 36th Street di Sunset Park. Polisi menemukan sejumlah benda yang diduga bom tapi urung meledak.

Seorang straphanger yang menyaksikan peristiwa itu, Clair mengakui ledakan serta tembakan terjadi saat dirinya hendak naik kereta menuju Manhattan.

“Ada banyak peluru yang disemburkan dari senjata api. Banyak sekali dari mereka, saya tidak tahu berapa kali letusan,” kata dia.

Ia mengaku sempat melihat sejumlah lelaki yang diduga melakukan . Mereka, kata Clair rata-rata setinggi lima kaki, mengenakan rompi oranye dan masker gas.

“Awalnya saya pikir mereka adalah pekerja subway,” sambungnya.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here