Bogordaily.net– Alergi tak hanya dialami orang dewasa, anak pun dapat merasakannya. Dilansir Your Say Suara.com dari Mayoclinic, alergi terjadi ketika sistem kekebalan bereaksi terhadap benda asing yang masuk ke dalam tubuh seseorang. Benda asing yang dapat menyebabkan alergi disebut alergen. Salah satu alergen pemicu alergi yang sering diderita seorang anak adalah makanan. Berikut ini lima makanan kerap pemicu alergi pada anak:
Susu sapi
Susu sangat dibutuh untuk tumbuh kembang seorang anak. Susu yang sering dikonsumsi anak adalah susu sapi. Namun, tidak semua anak cocok dengan susu sapi ini atau sering disebut alergi susu. Dilansir Healthline, tanda-tanda anak yang mengalami alergi susu sapi adalah gatal-gatal, ruam kulit, diare, batuk, dan pilek. Gejala yang paling umum adalah ruam merah dan gatal yang muncul pada pipi dan kulit tubuh. Agar anak yang mengalami alergi susu sapi dapat tetap minum susu dapat disiasati dengan memberikan susu kedelai yang nilai gizinya hampir sama dengan susu sapi.
Telur
Telur mengandung protein tinggi yang sangat dibutuhkan oleh anak. Namun, ada beberapa anak yang alergi pada telur. Alergi telur terjadi saat sistem kekebalan tubuh salah mengindentifikasi protein sebagai zat yang berbahaya. Sehingga tubuh memberikan reaksi dengan melepaskan histamin ke dalam darah sehingga menimbulkan gejala alergi. Dilansir Kidshealth, tanda gejala alergi telur dapat berupa gatal, bintik-bintik merah, sakit perut, muntah, diare, dan kesulitan bernapas.
Sea food
Sea food juga termasuk makanan yang kerap memicu alergi karena pada sea food mengandung omega-3 dan mineral tinggi sehingga jika dikonsumsi anak-anak menimbulkan alergi.Reaksi alergi yang ditimbulkan biasanya gatal-gatal kulit, kerongkongan, dan bentol-bentol merah. Reaksi yang lebih parah dapat menimbulkan diare, dan muntah-muntah.Alergi terhadap sea food ini akan berlangsung seumur hidup dan tak dapat disembuhkan.
Tepung terigu
Kandungan protein yang terdapat pada biji-bijian seperti gandum, barley atau jelai disebut gluten. Gluten dapat ditemukan pada bahan makanan olahan seperti pasta, roti, dan sereal.Beberapa anak ada yang sensitive terhadap gluten sehingga menimbulkan alergi. Dilansir Kidshealth, sensitive gluten terjadi ketika tubuh anah bereaksi terhadap protein yang terdapat pada gandum masuk ke dalam tubuhnya. Gejalanya meliputi sakit kepala, sakit perut, dan kembung.
Kacang
Kacang juga termasuk dalam alergen, yaitu makanan yang menyebabkan alergi. Alergi kacang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi menganggap kacang adalah zat yang berbahaya. Maka tubuh menghasilkan senyawa yang disebut histamin. Histamin menyebar melalui pembuluh darah dan mempengaruhi berbagai jaringan tubuh seperti kulit, saluran pernapasan dan usus, serta memicu gejala alergi.
Nah, jika anak mengonsumsi salah satu makanan tersebut dan mengalami sesuatu yang mencurigakan misalnya, gatal-gatal, kulit menjadi merah, sakit perut, muntah, sakit tenggorokan, hingga kesulitan bernapas, menandakan anak tersebut mengalami alergi. Hentikan pemberian makanan tersebut dan hubungi dokter agar mendapatkan penjelasan lebih lanjut.***