Bogordaily.net– Cuaca pada musim haji tahun 2022 ini kabarnya akan terjadi panas ekstrem. Oleh karena itu, masing-masing jamaah harus mengetahui bagaimana cara menjaga kesehatan dan tips menghadapi cuaca panas ekstrem saat haji.
Dikutip Suara.com dari Anggota tim promosi kesehatan (Promkes) PPIH Arab Saudi, Dian Septika Sari menyampaikan, sedikitnya ada delapan hal penting yang harus dilakukan jamaah haji untuk menghadapi cuaca panas. Berikut tips menghadapi cuaca panas ekstrem saat haji.
Pertama, setiap jamaah harus menjaga asupan makanan dan minuman yang cukup. Termasuk harus minum air putih minimal 2 liter per hari. Asupan makanan dan minuman sangat penting. Jangan sampai, karena terlalu fokus beribadah justru melupakan asupan makan dan minum.
Kedua, para jamaah sedapat mungkin harus hindari paparan sinar matahari ke tubuh secara langsung. Misalnya dengan menggunakan payung atau penutup kepala, dan berusaha untuk tawaf di area dalam masjidil haram yang terlindung dari sinar matahari langsung. Hal ini perlu dilakukan jika benar-benar tidak kuat panas saat tawaf di area terbuka di sekitar Ka’bah.
Ketiga, pada saat melaksanakan Ibadah wukuf di arafah, para jamaah sebaiknya juga tetap tinggal dalam tenda. Jangan berdiam diri di tanah lapang luar tenda jika tidak ada keperluan yang mendesak.
Keempat, para jamaah sebaiknya memilih waktu beribadah di mana suhu yang dirasakan tidak terlalu panas. Misalnya melakukan tawaf dan melempar jumrah pada pagi atau sore hari di saat suhu udara yang dirasakan lebih dingin daripada siang hari.
Kelima, sediakan bekal air minum saat sedang beribadah, jangan menunggu sampai haus. Jangan sampai jamaah tidak memerhatikan asupan air minum karena malas untuk ke kamar kecil dan malas untuk berwudhu kembali.
Keenam, sediakan sprayer atau botol penyemprot air. Jika suhu yang dirasakan sudah sangat menyengat, maka jamaah bisa menyemprotkan air ke bagian tubuh terutama bagian kepala, leher, dan bahu untuk menurunkan suhu tubuh. Penyemprotan dapat dilakukan sesering mungkin, terutama jika bagian tubuh yang basah sudah mengering kembali.***