Bogordaily.net– Perasaan marah, kecewa, sedih, dendam dan emosi negatif lainnya kerap dialami setiap orang. Perasaan ini pun dapat membawa dampak buruk jika berlebihan. Namun, sama seperti segala sesuatu yang diciptakan di dunia ini, emosi negatif ternyata juga memiliki manfaat, terutama jika dikelola dengan baik dan tepat.
Kebanyakan orang mengasosiasikan emosi sebagai amarah, padahal nyatanya emosi adalah kumpulan perasaan yang menimbulkan reaksi atau respon terhadap sesuatu hal yang terjadi. Emosi negatif sendiri tidak hanya amarah, tetapi juga menyangkut rasa takut, rasa bersalah, dan lain sebagainya.
Emosi negatif ada dan hadir sebagai motivator untuk membantu kita memperbaiki perilaku dan mengambil tindakan yang tepat. Dirangkum Your Say Suara.com berdasarkan Kabir, Mead (2022) dan Setiawan (2020), berikut ini adalah beberapa fakta mengejutkan seputar manfaat dari emosi negatif.
Perasaan marah
Perasaan marah dapat muncul ketika kita melihat atau merasakan sesuatu yang menurut kita tidak seharusnya terjadi. Kemarahan dapat mendorong kita untuk melawan ketidakadilan. Tidak hanya untuk diri sendiri, kemarahan pada hal-hal yang tidak sewajarnya terjadi juga dapat memberi dampak positif kepada orang lain selama dikelola dan ditanggapi dengan tepat.
Perasaan jijik
Perasaan jijik akan muncul ketika kita melihat sesuatu yang membuat kita tidak nyaman, atau menimbulkan perasaan yang membuat kita ingin menghindar dari hal tersebut. Respons dari perasaan jijik dapat membantu kita untuk menjaga diri dari hal-hal yang tidak menyenangkan.
Perasaan iri
Rasa iri dengki yang berlebihan memang sangat tidak baik dan jangan sampai menguasai diri kita. Namun, kita juga tidak bisa menolak rasa iri begitu saja ketika melihat orang lain lebih berhasil daripada kita. Kita bisa meresponnya dengan hal yang positif, seperti misalnya memotivasi diri agar lebih bersemangat lagi.
Perasaan bersalah
Rasa bersalah biasanya muncul ketika kita sadar bahwa tindakan atau apa yang telah kita lakukan merupakan sesuatu yang dapat menyakiti hati atau perasaan orang lain. Perasaan bersalah yang baik akan menuntun kita menjadi pribadi yang lebih bijak, berani meminta maaf, dan belajar dari kesalahan.
Perasaan takut
Perasaan takut biasanya muncul ketika kita merasa terancam atau mendeteksi adanya bahaya. Mengelola rasa takut dan mengeksplorasi alasan rasa takut muncul dapat membantu kita mempersiapkan diri untuk mengatasi tantangan yang ada di hadapan kita.
Perasaan cemas
Perasaan cemas biasanya beriringan dengan rasa takut. Rasa cemas juga merupakan salah satu respon terhadap adanya ancaman atau bahaya. Ketika rasa cemas datang, kita akan mencoba berbagai hal agar terlepas dari rasa cemas tersebut. Hal ini akan mendorong kita untuk mencari solusi dengan cepat agar terindar dari bahaya.***