Wednesday, 23 October 2024
HomeBeritaTempat Miqat Jamaah Umrah dan Haji, Berikut Sejarah Masjid Bir Ali

Tempat Miqat Jamaah Umrah dan Haji, Berikut Sejarah Masjid Bir Ali

Bogordaily.net– Jamaah haji Indonesia telah berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji. Bagi jamaah yang datang dari Madinah, akan singgah di Masjid Bir Ali untuk mengambil miqat. Seperti apa sejarah Masjid Bir Ali?

Masjid Bir Ali dulu bernama Dzulhulaifa. Miqat merupakan batas atau tempat dimulainya para jamaah umrah atau haji untuk berihram sekaligus memulai niat sebelum berangkat ke Mekah. Jarak antara Kota Madinah dengan Masjid Biar Ali sekitar 11 km. Atau kurang lebih 15 menit waktu tempuh berkendaraan.

Saat berada di Masjid Bir Ali, jamaah akan diarahkan ke pintu-pintu khusus bagi jamaah perempuan dan laki-laki untuk berwudhu.

Dilansir Suara.com dari Timesindonesia.co.id para Jamaah Calon Haji (JCH) Indonesia diimbau melaksanakan salat sunah dua rakaat. Baik salat tahyatul masjid maupun salat sunah umrah.

Para jamaah yang telah berniat ihram diingatkan mereka untuk tidak melanggar larangan ihram. Misalnya memakai pakaian berjahit dan lainnya.

Di Masjid Bir Ali, ada 15 personel yang bertugas, tiga di antaranya adalah perempuan. Mereka akan bekerja melayani jamaah dari pukul 07.00 pagi sampai 16.00 waktu Arab Saudi.

Sejarah nama Masjid Bir Ali diberikan saat Khalifah Ali bin Abi Thalib menggali sumur dengan jumlah yang sangat banyak di masjid ini. Karenanya tempat ini diberi nama Bir Ali.

Bir artinya adalah sumur dengan bentuk jamak, sedangkan Ali adalah tokoh yang telah menggali sumur tersebut paling banyak.

Meski demikian, untuk saat ini, sumur-sumur itu tertutup oleh bangunan-bangunan di sekitar masjid dan bangunan Masjid Bir Ali.

Di dalam Masjid Bir Ali inilah para jamaah melakukan salat sunah dua rakaat untuk selanjutnya memulai ihram haji atau ihram umrah.

Niat dalam hati dan melafalkan dengan lisan saat akan berangkat menuju Mekah Al-Mukaromah.

Niat ini boleh diucapkan sendiri-sendiri setelah salat sunnah Ihram dan bisa juga bersama-sama jamaah yang lain di bawah bimbingan Muzawwir (guide) saat bus bergerak menuju Makkah.

Muzawir juga akan mengingatkan JCH Indonesia agar jangan sampai melewati miqat sebelum berniat ihram, sebab konsekuensinya harus kembali ke mengikat atau membayar Dam atau denda.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here