Bogordaily.net– Kenaikkan harga tiket masuk ke area stupa Candi Borobudur, di Magelang, Jawa Tengah sempat membuat heboh. Kekinian, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan pemerintah menunda rencana tersebut lantaran karena masih perlu mengkaji ulang dengan melibatkan berbagai pihak.
“Dapat kami sampaikan, pemerintah menunda rencana kenaikan harga tiket naik ke area stupa (Candi Borobudur),” kata Sandiaga dalam Weekly Press Briefing secara virtual, dikutip dari Okezone.com.
Pengkajian harga tiket Candi Borobudur kata Sandiaga melibatkan berbagai pihak termasuk dari Taman Wisata Borobudur dan Balai Konservasi Borobudur. Kajian itu nanti akan menentukan berapa besaran tiket naik ke atas Candi Borobudur.
“Kami akan melibatkan semua pihak. Kenapa? Karena kita ingin keputusan nanti berpihak kepada, pertama konservasi menjaga kelangsungan, dan juga menjaga kelestarian dari Candi Borobudur. Berpihak kepada rakyat khususnya perkonomian yang baru menggeliat di sekitar kawasan Borobudur,” jelasnya.
Lebih lanjut ia menyebut, pihaknya tak ingin tidak berempati kepada masyarakat yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan. Khususnya bagi mereka yang mencari nafkah di kawasan wisata Candi Borobudur itu
Menurutnya, Kemenparekraf akan terus menyiapkan langkah-langkah bersama pihak terkait, seperti dunia usaha untuk menciptakan travel pattern atau pola-pola perjalanan hingga pola-pola kegiatan.
Selain itu, kata dia, termasuk di dalamnya juga mengundang pihak investasi di bidang museum tiga dimensi. Sehingga nantinya, bisa memberikan kesempatan kepada masyarakat yang memutuskan untuk tidak naik ke atas stupa Candi Borobudur.
“Bisa di pelataran dan bisa merasakan sensasi membaca relief demi relief candi Borobudur tersebut karena ini sangat mengandung kearifan lokal yang dimiliki bangsa kita,” terangnya.
Sebelumnya ramai diberitakan tiket masuk ke area stupa Candi Borobudur direncanakan naik menjadi Rp750 ribu per orang untuk wisatawan dan USD100 bagi turis asing. Namun, rencana tersebut menuai kritikan banyak pihak hingga akhirnya ditunda.***