Wednesday, 1 May 2024
HomeBeritaWali Kota di Ukraina Berbalik Dukung Putin

Wali Kota di Ukraina Berbalik Dukung Putin

Bogordaily.net– Di tengah serangan militer yang dilakukan , salah satu wali kota di yakni Volodymyr Bandura diduga berkhianat dukung Presiden Putin.

Kantor Jaksa Agung mengatakan Wali Kota Sviatohirsk itu sedang diselidiki lantaran berpindah mendukung sisi musuh dan menyebarkan melalui media  permohonan saat ia mempromosikan ide-ide .

Dalam pengumuman di situs Kejaksaan Agung , jaksa menuduh Bandura menyetujui usul mengangkatnya sebagai kepala Sviatohirsk yang diduduki.

Pemimpin separatis pro-, Republik Rakyat Donetsk (DPR), Denis Pushilin, juga mengklaim Bandura telah bergabung dengan DPR.

“Kami telah lama berhubungan dengannya (Bandura), dia menunggu, seperti banyak penduduk Sviatohirsk, untuk pembebasan dan dia mendukung operasi militer khusus (Rusia),” kata Pushilin dikutip CNN Indonesia dalam sebuah unggahan di Telegram.

Pushilin juga ikut mengunggah foto dirinya bertemu dengan sang wali kota.

Sementara itu Sviatohirsk, terletak di Donetsk, timur. Kota itu adalah situs biara terkemuka yang mengalami kerusakan dalam beberapa pekan terakhir menyusul gempuran Rusia yang kian menggila di wilayah itu. Sviatohirsk terletak di sungai Donets Siverskyi, dan merupakan progres utama pergerakan tentara Rusia menuju Sloviansk di  selatan.

“Untuk alasan yang jelas dia (Bandura) harus menyembunyikan posisinya – tugasnya adalah menjaga orang tetap aman,” kata Pushilin dikutip CNN.

“Pada saat yang sulit, Volodymyr tidak meninggalkan jabatannya, dia dihormati dan didukung oleh penduduk, jadi saya menawarinya posisi kepala pemerintahan Kota Sviatohirsk,” kata Pushilin.

Sementara itu di sisi lain, Rusia mendesak pasukan di Severodonetsk untuk meletakkan senjata mereka menyusul pertempuran yang kian sengit di kota tersebut.

Kementerian Pertahanan Rusia mendesak para prajurit hingga relawan pasukan menyerah.

“Seperti yang telah terjadi pada rekan-rekan Anda sebelumnya yang menyerah di Mariupol,” katanya.

“Kami meminta otoritas resmi di Kyiv untuk menunjukkan kehati-hatian dan memberikan instruksi yang tepat kepada para pasukan untuk menghentikan perlawanan mereka yang tidak masuk akal dan menarik diri dari wilayah pabrik Azot,” kata Kemhan Rusia.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here