Bogordaily.net – Â Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mantan ganda campuran Indonesia, Liliyan Natsri atau kerab disapa Butet. Liliyana Natsir berhasil masuk dalam jajaran BWF Hall of Fame. Berikut profil dan perjalanan karir Liliyana Natsir.
Masuknya Liliyana Natsir dalam BWF Hall of Time, menggenapkan 10 atlet bulutangkis Indonesia. Penghargaan Hall of Fame yang diberikan oleh Badminton World Federation (BWF) akan dilangsungkan pada 18 Juni 2022 mendatang.
Prestasinya membuat para pecinta bulutangkis penasaran dengan biodata dan profil Liliyana Natsir. Berikut rangkumannya.
Mantan pebulutangkis Indonesia satu ini bernama lengkap Liliyana Natsir. Dia lahir di Manado, pada tanggal 9 September 1985 dan merupakan anak bungsu dari pasangan Beno Natsir dan ibunya Olly Maramis.
Dilansir dari beberapa sumber, Liliyana Natsir menganut agama Kristen. Hal ini diperkuat dengan postingan foto di Instagram pribadinya tatkala dia mengucapkan selamat hari raya Natal dan tahun baru pada 2021 lalu.
Kiprah Butet di dunia bulutangkis berawal saat dirinya meninggalkan rumah dan sekolahnya saat umur 12 tahun di Manado demi bergabung dengan klub PB Tangkas yang berada di Jakarta. 5 tahun berlatih di PB Tangkas, dirinya pun dipanggil untuk masuk ke pemusatan latihan nasional cabang bulutangkis pada tahun 2002.
Tak ayal, kecintaannya terhadap dunia bulutangkis membuatnya meneruskan karirnya sebagai atlet dan berlatih keras selama pelatnas di Cipayung.
Saat dirinya mengawali karir sebagai atlet profesional, Butet sempat dipasangkan dengan mantan pebulutangkis lainnya, yaitu Nova Widianto yang sering bermain dalam ganda putra atau ganda campuran.
Laga pertama mereka berlangsung saat Piala Sudirman tahun 2003, dilanjutkan dengan Piala Uber tahun 2004. Duet keduanya berhasil memenangkan medali perak pada Olimpiade Beijing 2008 silam. Sederet prestasi duet mereka berdua juga tercatat dalam sejarah bulutangkis Indonesia.
Lalu tahun 2002, dia masuk dalam pemusatan latihan nasional (Pelatnas). Sepanjang kariernya Liliyana Natsir pernah dipasangkan bersama Eny Erlangga (Ganda Putri), Vita Marissa (Ganda Putri), Devin Lahardi Fitriawan (Ganda Campuran) dan Nova Widianto (Ganda Campuran).
Namun dari beberapa nama itu nama Tontowi Ahmad yang paling berkesan sebagai pasangannya di sektor ganda campuran. Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad sukses menyabet medali emas di kompetisi Olimpiade Rio 2016.
Torehan prestasi ganda campuran Butet-Owi ini semakin cemerlang ketika keduanya berhasil memboyong medali emas pada Olimpiade Rio 2016 lalu.
Bendera merah putih yang berkibar seolah merefleksikan kehebatan keduanya yang berkarir cemerlang selama duet “maut” tersebut berlanjut.
Namun, tiga tahun setelah berhasil menggondol juara dunia ganda campuran, Butet mengumumkan bahwa dirinya gantung raket atau pensiun sebagai atlet kebanggaan Indonesia.
Liliyana Natsir memutuskan pensiun usai pertandingan final Indonesia Masters pada Minggu, 27 Januari 2019 . Namanya tercatat sebagai salah satu pebulutangkis Indonesia tersukses sepanjang sejarah. ***