Friday, 22 November 2024
HomeKota BogorMenggiurkan Namun Menjerat, Judi Online Menjadi Populer Dikalangan Gen Z

Menggiurkan Namun Menjerat, Judi Online Menjadi Populer Dikalangan Gen Z

Bogordaily.net – Judi online populer dikalangan anak muda, hal ini dikarenakan iming-iming kemenangan yang besar dan bagaimana pemasaran dari situs-situs judi ini sangatlah mudah untuk ditemui.

Dalam iklan yang biasa dijumpai di laman-laman media sosial, dan bisa melihat juga bahwa didalam iklan judi tersebut menjanjikan kemenangan yang besar.

Dengan promosi yang menggiurkan banyak anak muda yang terpincut dengan judi online yang berkaitan dengan ‘Teori Kontrol Diri’, dimana dijelaskan bahwa kontrol diri menentukan intensitas judi online.

Motivasi berjudi semakin berkembang karena pelaku merasa bergairah untuk terus memainkan judi online, yang kemudian menimbulkan rasa pengharapan yang tinggi akan kemenangan.

Berawal dari pandemi, judi online memiliki banyak keterkaitan tentang bagaimana kehidupan manusia dalam masa pandemi. Dengan adanya pandemi manusia mulai merasa kejenuhan dan kesulitan dalam mencari penghasilan, hal itulah yang membuat judi onine menjadi alternatif utama dalam mencari penghasilan dan menghilangkan rasa bosan.

Dengan tiga narasumber sebagai orang yang memainkan judi online, menjawab hal yang sama, bahwa ketiga orang ini mendapatkan informasi judi online dari pergaulan ke pergaulan.

Hal ini secara tidak langsung menjadi tren khususnya bagi remaja, dengan judi online sebagai tren menjadikan judi online sebagai hal yang terus menerus dimainkan.

Selain itu, menurut pelaku judi online SA (19) mengatakan, bahwa ketika ia merasa bosan ia memilih untuk bermain judi online (slot).

“Saya bermain slot berawal dari iseng dan merasa bosan pada masa pandemi covid lalu ketagihan karena mendapatkan keuntungan secara instan,” kata pelaku judi online SA (19), dalam keterangan tertulisnya yang diterima Bogordaily.net, Senin 20 Juni 2022.

Dengan judi online sebagai pelarian dari kebosanan menjadikan judi online secara tidak langsung dapat menjadi suatu hal yang harus dilakukan.

Permasalahan terbesar dari judi online adalah kecanduan yang bisa memicu kerugian materi. Pelaku judi online SA pernah sampai menjual barang berharganya seperti laptop dan kendaraan roda duanya hanya agar bisa bermain judi online saat ia tidak memiliki uang sama sekali.

Namun lama kelamaan karena terlalu sering ia kalah dalam bermain judi online yang membuat ia merasa jenuh dan merasakan kerugian materi yang besar ketika berjudi. Daripada mendapatkan keuntungannya hal itu lah yang membuat SA mulai perlahan-lahan tidak lagi bermain judi.

Agar benar-benar lepas dari kecanduan judi SA mulai mencari kegiatan lain yang lebih baik dan dapat menghasilkan uang secara halal. Setelah pandemi covid 19 mulai mereda SA mulai mecari pekerjaan seperti part time, hal inilah yang membuat dia perlahan-lahan mulai tidak bermain judi online tersebut.

Sementara itu, pelaku judi online TN (18) menyampaikan, judi menjadi suatu kebutuhan yang dimana untuk memenuhi suatu kebutuhan sekunder dalam hidup.

“Saya melakukan perjudian online, karena saya membutuhkan uang lebih untuk kebutuhan sekunder saya,” ucap TN.

Tak hanya itu, senada dengan TN, pelaku judi online lainya berinisial FA (19) menuturkan, juga ia bermain judi untuk memenuhi kebutuhan sekunder dalam hidupnya.

Hal ini juga sangat beririsan dengan psikologis, dimana seseorang memiliki candu dengan judi online secara tidak sadar.

Judi online membuat dopamicne atau area otak yang disebut insulin menjadi sangat aktif, dan jika candu dengan judi otak akan merespon sama dengan contoh kecanduan alcohol*

(Mahasiswa Ilkom Universitas Pakuan Bogor, Rizqy Febrianti)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here