Bogordaily.net – Sosial media dihebohkan dengan peristiwa seorang wanita penumpang KRL Commuter Line yang jatuh dari peron Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan. Dalam video yang beredar, wanita itu terselip di pinggiran rel kereta.
Video itu viral setelah diunggah akun Twitter, @Disco2000an. Dalam rekamannya, nampak petugas berusaha mencari korban yang jatuh di sekitar peron kereta tersebut.
Dalam video yang dibagikan, terlihat seorang perempuan jatuh di peron Stasiun Manggarai saat KRL melintas. Menghindari kereta yang lewat, perempuan tersebut meringkuk di bawah peron stasiun.
Di latar video, terdengar suara teriakan histeris dari para penumpang yang menyaksikan kejadian tersebut.
“Tiba-tiba pada teriak karena ada yang jatoh, kejadian di Stasiun Manggarai, mbak-nya jatoh nyelip deket rel,” tulis akun itu.
Mengetahui hal itu, para petugas ramai berdatangan menolong korban. Mereka menunggu kereta selesai melintas kemudian menghampiri wanita itu yang sedang berlindung menghadap tembok di pinggir rel kereta api.
Kemudian, para petugas pun menganggkat korban hingga ke peron. Mereka pun mencoba menenangkan wanita itu dibantu oleh para penumpang lainnya.
“Alhamdulillah selamat,” tulis akun itu.
Kejadian tersebut sontak membuat geger publik. Sayangnya, belum diketahui apa penyebab wanita itu terjatuh dan terselip di pinggir rel kereta.
Namun, warganet menduga hal itu lantaran korban terdorong-dorong oleh penumpang lainnya saat hendak menaiki kereta.
Kejadian jatuh nya penumpang KRL di peron Stasiun Manggarai ini membuat banyak netizen berkomentar dan memberikan kritik terhadap tata tertib di Stasiun Manggarai.
Padatnya penumpang di Stasiun Manggarai sangat memungkinkan kecelakaan seperti ini terjadi.
Melansir Kompas.com, Leza membenarkan bahwa peristiwa ini terjadi pada Jumat, 25 Jun 2022 sekitar pukul 17.38 WIB. Menurut keterngan Reza, KAI Commuter kembali mengimbau para penumpang KRL untuk selalu antre dengan tertib.
“Dahulukan pengguna yang akan keluar dari dalam KRL dan berdiri di peron dengan tidak menghalangi pengguna yang akan keluar dari dalam KRL,” kata Leza.
Lebih lanjut, Leza menegaskan kepada penumpang untuk tidak memaksakan diri masuk ke dalam kereta jika gerbong sudah penuh. Hal itu demi menjaga keselamatan bersama dan menghindari kejadian seperti ini.
Leza juga mengatakan bahwa petugas di stasiun akan selalu mengingatkan penumpang untuk memperhatikan jarak aman menunggu kereta.
Aturan yang ada menegaskan bahwa penumpang berdiri tidak melewati garis batas berwarna kuning. Berdasarkan keterangan Leza, memperhatikan celah antara peron dan kereta adalah hal yang penting.
“Untuk keselamatan bersama, selalu ikuti arahan dari petugas di stasiun,” tegasnya.***