Saturday, 23 November 2024
HomeBeritaBikin Pria Tak Percaya Diri, Berikut Penyebab Lemah Syahwat

Bikin Pria Tak Percaya Diri, Berikut Penyebab Lemah Syahwat

Bogordaily.net– Seiring pertambahan usia, pria mengalami impotensi atau lemah syahwat. Impotensi atau lemah syahwat merupakan ketidakmampuan penis untuk ereksi atau mempertahankan posisi ereksi saat berhubungan seksual.  Selain faktor usia, penyebab lemah syahwat juga bisa oleh beberapa faktor lain. Pria di usia produktif pun bahkan bisa mengalaminya.

Dikutip dari Aladokter, pria disebut mengalami impotensi bila sulit untuk ereksi setiap kali hendak berhubungan seksual dalam jangka waktu enam bulan atau lebih. Jika pria hanya sesekali mengalami kesulitan ereksi atau mempertahankan ereksi, belum tentu ia mengalami lemah syahwat.

Ada beberapa gejala lemah syahwat di antaranya sulit mencapai ereksi meski sudah mendapat cukup rangsangan, adang disertai penurunan hasrat seksual, sulit mempertahankan ereksi sehingga tidak bisa ejakulasi atau orgasme.

Lemah syahwat dapat menyebabkan penderitanya merasa tak percaya diri, malu, putus asa, bahkan depresi. Selain itu, impotensi juga dapat membuat hubungan dengan pasangan menjadi kurang harmonis dan menyebabkan infertilitas pada pria. Berikut ini yang dapat menyebabkan terjadinya lemah syahwat:

Gaya hidup tidak sehat

Merokok, mengonsumsi alkohol, kurang tidur atau sering begadang, dan menggunakan dapat menyebabkan gangguan pada pembuluh darah dan mengurangi aliran darah ke penis. Hal ini dapat menyebabkan pria sulit ereksi dan mempertahankan ereksinya. Selain itu, pria dengan berat badan berlebih dan kurang olahraga juga lebih rentan mengalami lemah syahwat.

Gangguan psikologis

Lemah syahwat juga bisa disebabkan oleh gangguan psikologis atau stres berat yang berkepanjangan. Beberapa studi menunjukkan bahwa pria yang memiliki masalah psikologis, seperti depresi, gangguan cemas, PTSD, baru saja bercerai atau ditinggalkan oleh pasangan, atau memiliki kekhawatiran berlebih terhadap performa seksualnya, memiliki risiko tinggi untuk mengalami lemah syahwat.

Gangguan hormon

Dorongan atau hasrat seks pria diatur oleh hormon seks yang disebut testosteron. Ketika jumlah testosteron berkurang, maka pria akan memiliki kesulitan dalam mencapai kepuasan seksual dan rentan terkena lemah syahwat. Selain itu, lemah syahwat juga bisa disebabkan oleh beberapa penyakit lain akibat gangguan hormon, seperti diabetes, gangguan tiroid, dan hipogonadisme. Penyakit-penyakit tersebut dapat menimbulkan komplikasi berupa gangguan saraf serta berkurangnya sirkulasi darah pada penis, sehingga menyebabkan impotensi.

Penyakit kardiovaskular

Kondisi yang memengaruhi jantung dan kemampuannya dalam memompa darah dapat memicu lemah syahwat. Kurangnya aliran darah ke penis ini dapat menyebabkan pria tidak mencapai ereksi. Penyakit kardiovaskular lain, seperti stroke dan aterosklerosis, juga dapat menyebabkan kesulitan ereksi. Pria yang menderita hipertensi, gula darah tinggi, dan kolesterol berlebihan merupakan kelompok yang berisiko tinggi mengalami lemah syahwat.

Efek samping obat-obatan

Obat-obatan tertentu dapat menimbulkan efek samping yang memengaruhi aliran darah pada penis, sehingga menyebabkan lemah syahwat. Obat-obatan yang dimaksud adalah obat antihipertensi, antidepresan, antipsikotik, obat untuk penyakit jantung, obat penenang, dan kemoterapi untuk mengobati kanker.

Operasi prostat atau kandung kemih

Pria yang menjalani operasi di bagian prostat dan kandung kemih berisiko mengalami lemah syahwat. Hal ini terjadi karena pembuluh darah atau saraf di sekitar penis kemungkinan dapat rusak akibat operasi tersebut. Gejala lemah syahwat yang muncul dapat bersifat sementara atau menetap setelah operasi. Jika kondisi ini terjadi, mungkin diperlukan perawatan atau pengobatan untuk membantu mengembalikan fungsi ereksi.

Gangguan pada penis

Beberapa kondisi atau kelainan pada penis, seperti penyakit Peyronie, cedera pada penis, dan epispadia, dapat menyebabkan lemah syahwat. Hal ini terjadi karena penyakit tersebut dapat menimbulkan gangguan pada aliran darah, saraf, serta bentuk penis, sehingga penis menjadi sulit ereksi.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here