Sunday, 24 November 2024
HomeNasionalFakta-Fakta Drama Penangkapan Mas Bechi, Anak Kiai Pesantren Shiddiqiyyah

Fakta-Fakta Drama Penangkapan Mas Bechi, Anak Kiai Pesantren Shiddiqiyyah

Bogordaily.net– Penangkapan Moch Subchi Al Tsani (MSAT) atau yang disapa Mas Bechi, tersangka kasus pelecehan seksual santriwati di Pondok Pesantren Shiddiqiyyah, Jombang, Jawa Timur, Kamis, 7 Juli 2022 berlangsung dramatis. Polisi terus-terusan dihalangi saat menyergap Mas Bechi yang tak lain anak kyai di pesantren tersebut.

Sebelumnya, pada Minggu, 3 Juli 2022 lalu polisi gagal menangkap Mas Bechi lantaran mendapat perlawanan dari pengawal MSAT. Kapolres Jombang AKBP Nur Hidayat sempat sempat diusir oleh ayah tersangka dengan dalih kasus tersebut fitnah.

Nah, berikut sejumlah drama penangkapan MSAT, anak kyai Pesantren Shiddiqiyah, Jombang hingga akhirnya menyerahkan diri setelah sekitar lima belas jam disergap polisi.

Ricuh Antar Polisi dan Massa

Saat penyergapan, sebagaimana dilansir Suara.com, terjadi kericuhan antara aparat dengan massa di pesantren. Usai diberi waktu selama satu jam, MSAT tak kunjung keluar. Sementara puluhan santri dan simpatisan MSAT berusaha memblokade pintu masuk. Aksi dorong-dorongan tak terhindarkan, hingga akhirnya petugas berhasil masuk ke area pesantren.

“Karena waktu kita masuk ada para santri simpatisan memanjatkan doa, kita kasih waktu satu jam ternyata 1 jam belum mau, akhirnya ya kita lakukan upaya paksa mendorong saja, akhirnya kita bisa masuk,” kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto.

Petugas Polda Jawa Timur berjaga di gerbang Pondok Pesantren Shiddiqiyyah, Ploso, Jombang, Kamis, 7 Juli 2022. (Zen Arivin/SuaraJatim.id/Bogordaily.net)

Puluhan Orang Diamankan

Puluhan orang diamankan aparat polisi saat melakukan jemput paksa MSAT, buron tersangka kekerasan seksual di Pesantren Shiddiqiyyah, Desa Losari, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang. Mereka diamankan karena mengadang petugas yang hendak masuk ke area pesantren. Rata-rata mereka yang diamankan ini merupakan simpatisan MSAT serta santri pondok pesantren tersebut.

“Kami tadi sempat memilah milah dan kami sudah angkut tiga truk belum kita data jumlahnya,” kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto.

Dari hasil pemeriksaan sementara, puluhan orang yang diamankan tersebut merupakan sukarelawan MSAT. Diduga, mereka sudah disiapkan untuk menghadang petugas kepolisian jika sewaktu-waktu melakukan upaya jemput paksa.

Kasat Reskrim Polres Jombang Disiram Kopi Panas

Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Giadi Nugraha menjadi korban saat berupaya melakukan penangkapan MSAT. Ia disiram air panas oleh simpatisan MSAT atau Bechi saat masuk ke dalam area Pondok Pesantren Shiddiqiyyah.

Saat terjadi kericuhan, seorang simpatisan berupaya melawan petugas, termasuk AKP Giadi yang berada di garda depan. Pria itu kemudian menyiram kopi panas ke AKP Giadi. Akibatnya, bagian kaki perwira polisi itu mengalami luka bakar terkena air panas. Setelahnya, AKP Giadi sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

MSAT Akhirnya Menyerah

MSAT akhirnya menyerahkan diri kepada kepolisian pada Kamis 7 Juli 2022 sekitar pukul 23.35 WIB. “Kami melakukan komunikasi dengan orang tua dan akhirnya yang bersangkutan (MSAT) menyerahkan diri. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak,” kata Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta kepada wartawan di Jombang.

MSAT ditahan di Rutan Klas 1 Surabaya atau Rutan Medaeng, Jumat, 8 Juli 2022 dini hari.  Pria yang akrab disapa Mas Bechi itu menjalani pemeriksaan sidik jari untuk memastikan benar yang ditangkap adalah buron kasus pencabulan.

Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Dirmanto mengatakan, Mas Bechi ditahan di Rutan Medaeng dalam kondisi sehat. Ia menambahkan jika Polda Jawa Timur akan menyerahkan tersangka ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here