Bogordaily.net – Hari Raya IdulAdha ditandai dengan ibadah sunat muakad (sangat dianjurkan), termasuk ibadah shalat ied dan ibadah kurban. Nah, penulisan atau ejaan kata ‘kurban’ dan kata ‘qurban’ ternyata cukup membingungkan.
Ada penulisan atau penyebutan kata kurban, berkurban, hewan kurban. Akan tetapi tidak jarang ditulis atau disebut qurban, berqurban, hewan qurban.
Meski dituliskan secara berlainan, keduanya sama-sama merujuk pada makna serupa, yaitu persembahan.
Dalam bahasa Indonesia, sebenarnya bagaimana cara penulisannya yang lebih tepat?
Kata ‘qurban’ berasal dari bahasa Arab: qoroba, yaqrobu, qurban, qurbanan, dan qirbanan yang berati dekat. Secara istilah atau harfiah, kata ‘qurban’ berarti mendekatkan diri kepada Allah SWT (taqarrub ila allah).
Nah, kata ‘qurban’ diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi ‘kurban’. Hal ini sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Kemendikbud atau Kamus Umum Bahasa Indonesia susunan W.J.S. Poerwadarminta.
Kurban adalah ibadah yang dilaksanakan oleh umat Islam. Pada hari raya iduladha atau hari raya kurban, dilakukan penyembelihan binatang ternak untuk dipersembahkan kepada Allah SWT. Kurban biasa dilakukan pada bulan Zulhijjah pada penanggalan Islam, tepatnya pada Hari Raya IdulAdha tanggal 10 Zulhijjah.