Monday, 21 April 2025
HomePolitikNasDem ke PDIP: Mending Saling Menjajaki, Siapa Tahu Cocok

NasDem ke PDIP: Mending Saling Menjajaki, Siapa Tahu Cocok

Bogordaily.net– Sekjen Hasto Kristiyanto menyebut ada satu partai politik yang elektoralnya turun mencoba memunculkan kader partai lain bahkan mencalonkan sosok yang seharusnya netral dalam politik.  Menanggapi Sekjen tersebut, Ketua DPP Partai , Willy Aditya, enggan ambil pusing.

Kata Willy, aksi saling sindir dalam politik merupakan hal yang biasa. Menurutnya, dari pada terus melempar sindiran, lebih baik bicara kemungkinan menjajaki koalisi untuk Pilpres 2024.

“Kalau disindir-sindir sudah biasa. Tidak masalah juga. Toh, itu hak mereka. Tapi daripada nyindir ya mending saling menjajaki, siapa tahu cocok. Bisa saja kan?” kata Willy kepada wartawan dilansir Suara.com, Senin, 18 Juli 2022.

Menurut Willy, lebih baik partai-partai yang ada termasuk kekinian mengikuti langkah memunculkan nama untuk diusung di Pilpres 2024.

“Jujur menyatakan bahwa si A layak jadi capres, meski itu bukan kader sendiri. Daripada partainya sendiri tidak mau mencalonkan kadernya yg menonjol dan punya potensi. Itu menipu diri sendiri namanya,” jelasnya.

Willy menyebut, bakal calon presiden yang dimunculkan merupakan aspirasi atau usulan dari bawah. Menurutnya, hanya mencoba mencari alternatif pilihan.

“Kalau tidak cocok dengan calon A, silakan pilih calon B. Kalau tidak cocok dengan keduanya, bisa pilih C. Ibarat kata, ini hanya memberikan rambu-rambu atau alternatif pilihan,” jelasnya.

“Supaya apa? Supaya terjadi pertemuan, saling menjajaki, berkomunikasi, dan membangun kesepahaman bersama. Karena platform yg diusung NasDem adalah politik kebangsaan sebagaimana digaungkan dalam Rakernas kemarin,” lanjut dia.

Willy menegaskan, NasDem tak suka bermain-main di waktu akhir untuk Pilpres. Sebab diakuinya, hal tersebut bukan lah menjadi gaya NasDem.

“Meskipun elektoral NasDem dalam survei-survei turun, NasDem tetap punya kepercayaan diri dan marwah yang tinggi. Di pemilu-pemilu sebelumnya juga begitu. Dalam survei, NasDem boleh rendah. Itu tidak membuat NasDem berkecil hati dan terus bekerja. Hasilnya kan bisa temen-temen lihat sendiri,” paparnya.

Sebelumnya Sekjen Hasto Kristiyanto menyatakan para kader partai politik penguasa itu harus taat asas terkait pencalonan presiden untuk Pemilu mendatang.

“Kader PDI Perjuangan harus taat asas. Ibu Mega mempertimbangkan yang terbaik bagi bangsa dan negara, mencari pemimpin yang betul-betul mengakar pada rakyat, dipimpin oleh ideologi Pancasila sehingga bisa menentukan arah masa depan. Itu yang dicari Bu Mega,” kata dia, dalam keterangannya Minggu, 17 Juli 2022.

Secara khusus ia meminta agar pengurus dan kader partai untuk tak terpengaruh mengenai calon presiden-wakil presiden, sebab hal itu akan diputuskan Megawati.

Menurut dia, Megawati mencari seorang sosok pemimpin yang kuat secara ideologis, pernah berkeliling ke seluruh Indonesia dan benar-benar mengenal rakyatnya. Megawati pun, kata dia, berkeliling ke seluruh Indonesia.

“Maka skala prioritas kita adalah tiada hari tanpa konsolidasi, tanpa turun ke bawah, tiada hari tanpa pergerakan ke rakyat. Kita lakukan pergerakan kepada pemilih khususnya kepada perempuan dan anak muda,” jelasnya.

Dengan berkeliling Indonesia, menurut Hasto, akan memahami kondisi Indonesia. Megawati pun mencari sosok pemimpin yang bisa menyelesaikan masalah rakyat dan membangun masa depan.

Hasto mencontohkan ada satu partai politik yang elektoralnya turun, kemudian mencoba memunculkan kader partai lain, bahkan mencalonkan sosok yang seharusnya netral dalam politik. Ia lalu meminta pengurus dan kader partai politik se-Indonesia belajar dari semangat perjuangan Proklamator Indonesia, Bung Karno, dan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here