Bogordaily.net – Dalam mendukung upaya pemerintah dalam percepatan penurunan angka stunting, Dompet Dhuafa berkolaborasi dengan PT. Kimia farma Tbk menginisiasi program bertajuk Bidan Inspiratif Untuk Negeri (BIUN), pada hari Sabtu, 23 Juli 2022 yang berlokasi di Kimia Farma Corporate University, Jalan Cipinang Cempedak, Polonia, Kecamatan Jatinegara, Kota Jakarta Timur.
Kolaborasi ini tercetus dari kesamaan fokus program antara Dompet Dhuafa dan PT Kimia Farma Tbk dalam upaya penurunan stunting melalui intervensi berbasis inovasi program dan pemberdayaan bidan di lokus-lokus stunting.
Kegiatan ini berlangsung bersamaan dengan diperingatinya Hari Anak Nasional (HAN), dalam buku pedoman HAN 2022, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, menyebutkan bahwa tema Hari Anak Nasional tahun ini adalah “Anak Terlindungi, Indonesia maju.”
Hal ini sejalan dengan penyelenggaraan kick off dan webinar yang digelar hari ini untuk mendukung kesehatan anak sesuai dengan tema yang diangkat oleh Kementerian PP & PA tersebut.
Selanjutnya, pada acara kick off dan webinar tersebut sejumlah narasumber yang memegang peran esensial turut serta bergabung, diantaranya Rahmad Riyadi selaku Ketua Dewan Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa, Dharma Syahputra yang menjabat sebagai Direktur Sumber Daya Manusia PT Kimia Farma Tbk, kemudian Martin Suanta, S.E, M.Si.
Lalu, Direktur Bina Kualitas Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat yang akan bertindak sebagai keynote speaker, lalu dr. Imran Agus Nurasli Sp.KO yang memegang jabatan sebagai Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes Republik Indonesia serta Nunik Endang Sunarsih, SST., SH., M.sc., sebagai Ketua Pengurus Ikatan Bidan Indonesia (IBI).
“Semoga dengan adanya program Bidan Inspiratif ini dapat menekan laju stunting di Indonesia.Serta harapan dengan kolaborasi bersama berbagai elemen khususnya Dompet Dhuafa, diharapkan dapat efektif dalam perencanaan dan pengembangan program ini,” ujar Dharma Syahputra selaku Direktur Sumber Daya Manusia PT Kimia Farma TBK dalam sambutannya.
Pada tahun 2020 PT Kimia Farma Tbk menginiasiasi program Bidan Inspiratif, sejalan dengan itu Dompet Dhuafa di tahun 2021 meluncurkan program Bidan Untuk Negeri (BUN) yang berlokasi di 4 wilayah pelosok di provinsi Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara barat, Aceh dan Sulawesi Selatan.
“Kerjasama Dompet Dhuafa dengan Kimia Farma diharapkan dapat mendorong semangat bidan inspiratif dalam memberikan layanan kesehatan khususnya dalam mengatasi stunting di wilayah pelosok Indonesia. Tidak hanya itu, kerjasama ini dapat memperkuat pondasi bagi para bidan inspiratif dalam mengemban tugasnya,” papar Rahmad Riyadi selaku Ketua Dewan Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika.
Kali ini melalui program kolaborasi Dompet Dhuafa dengan PT Kimia Farma Tbk yaitu BIUN, Dompet Dhuafa bersama PT Kimia Farma Tbk akan memberikan dukungan kepada bidan dari seluruh Indonesia untuk mewujudkan ide-ide cemerlang idealisme pengabdian kepada masyarakat terutama dalam menjaga 1.000 HPK.
Bentuk dukungan PT Kimia Farma Tbk untuk proposal project inovasi pada bidan yang terpilih, akan diikutsertakan pada pelatihan pembekalan selama satu bulan, pembiayaan proposal project inovasi, supervise selama project berlangsung dan memiliki kesempatan untuk menjadi pemenang penghargaan The Most Inspiring Midwife dari PT Kimia Farma Tbk pada akhir project.
Adapun program BIUN akan digelar di 13 Provinsi se-Indonesia. Lokasi yang ditentukan merupakan wilayah kerja Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa yang dipilih berdasarkan rekomendasi Dinas Kesehatan, BKKBN, IBI dan stakeholder setempat.
BIUN mengutamakan inovasi program penjagaan 1.000 HPK serta program yang memiliki dampak besar. Harapannya akan langsung menyentuh masyarakat terutama di wilayah terpencil dengan permasalahan kesehatan ibu dan anak yang cukup tinggi.
Para bidan untuk negeri juga dapat mengikuti ajang kompetisi peserta Program Bidan Inspiratif tersebut, setelah menjalankan program selama minimal 1 tahun.
“Bagi kami sungguh kebanggaan tersendiri atas partisipasinya dalam mendorong bidan inspiratif di seluruh Indonesia, berkat kerjasama Dompet Dhuafa dengan Kimia Farma. Bukan hal yang mudah dalam memberantas stunting di wilayah pelosok Indonesia. Harus ada sinergi dan keterlibatan secara aktif dari semua elemen masyarakat. Fasilitas maupun sarana penunjang di wilayah pelosok Indonesia cukup berperan penting dalam pencegahan stunting,” ujar Bidan Citra disela-sela acara tersebut, untuk berbagi pengalaman selama di NTT (Nusa Tenggara Timur) sebagai Bidan dan mensosialisasikan stunting di masyarakat NTT.
Sebelumnya diketahu, masalah gizi pada bayi usia di bawah lima tahun (Balita) masih menjadi masalah kesehatan yang tergolong tinggi di indonesia, salah satunya masalah stunting.
Stunting adalah kondisi di mana anak tinggi di bawah standar menurut usia anak. Stunting ini merupakan salah satu indikator gagal tumbuh pada Balita akibat kekurangan asupan gizi kronis pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yakni dari anak masih dalam bentuk janin hingga berusia 23 bulan.
Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, prevalensi Balita stunting sebesar 24,4% pada 2021.
Data tersebut menggambarkan, hampir seperempat Balita di Indonesia mengalami stunting pada tahun lalu. Pemerintah menargetkan stunting di Indonesia turun menjadi hanya 14% pada 2024.***