Bogordaily.net – Pengacara Hotma Sitompul menyebut kasus dugaan pelecehan seks oleh sang motivator Julianto Eka Putra sekaligus pendiri Sekolah Pagi Indonesia (SPI)Â itu merupakan rekayasa pesaing bisnis.
Hotma Sitompul, kuasa hukum Julianto Eka Putra blak-blakkan di Podcast Deddy Corbuzier soal kasus yang sedang ditanganinya itu.
Menurutnya, ada pesaing bisnis Julianto yang iri dengan kesuksesan sang motivator sekaligus pengusaha itu, hingga ingin menjatuhkannya.
“Saya punya bukti. Rekayasa mereka, mereka (korban) di Bali, dibayarin di hotel, nginep di situ. Jadi mereka dari satu tahun lalu merencanakan ini, Julianto dan SPI-nya mau dibuat hancur,” kata Hotma Sitompul di podcst Deddy Deddy Corbuzier yang diunggah Senin 25 Juli 2022.
Mendengar hal itu, Deddy Corbuzier seolah tak percaya. Ia kemudian bertanya-tanya alasan yang logis bagi para korban pelecehan rela dibayar untuk mengarang kasus ini.
“Rekayasa untuk membuat pelecehan seksual Julianto Eka ini?” tanya Deddy Corbuzier dengan nada tak percaya.
Hotma Sitompul membenarkan rasa rekayasa tersebut. Ia menyebut, para korban ini memang didanai oleh seseorang yang ingin menjatuhkan nama Julianto dan Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI).
“Iya (Ingin menjatuhkan), SPI-nya mau dibikin hancur juga,” ucap Hotma Sitompul menegaskan.
Deddy Corbuzier yang mendengar penjelasan Hotma Sitopul tampak bingung. Ia pun salut akan keberanian Hotma bicara terkait dugaan rekayasa pelecehan seksual itu.
“Ini bang Hotman ngomong gini berani banget,” imbuh Deddy Corbuzier.
“Loh kenapa enggak? Orang ada bukti, kenapa musti takut,” sahut Hotma Sitompul.
Hotma Sitompul juga menyebut dirinya tak berbohong. Pengacara 73 tahun ini mengatakan bantahan tersebut berdasarkan bukti yang ia pegang.
“Deddy, apa lagi yang saya cari? Harta? Ketenaran? Kata Tuhan, sampah itu semua. Bentar lagi masuk (liang lahad),” tuturnya.
Sementara itu, Deddy Corbuzier mengingatkan soal membela klien yang salah. Hotma Sitompul pun tak menampik klien yang ia bela saat ini bisa saja salah. Namun, sejauh ini tak ada bukti yang memberatkan Julianto.
“Bang Hotma ketika membela seseorang bisa salah?,” tanya Deddy Corbuzier.
“Bisa. Kalau saya dibohongin (klien) bisa salah,” jawab Hotma Sitompul.
“Bisa benar atau salah. Sepanjang bukti yang menyatakan saat ini, saya tidak melihat bukti laporan (pada Julianto) itu benar,” katanya menandaskan. ***