Bogordaily.net– Dadang Sanjaya alias Dudung Sanjaya atau yang akrab disapa Kang DS dikenal sebagai tokoh pemuda di Kota Bogor. Ia dikenal sukses menjalankan usaha, salah satunya Mie Ayam Andalan.
Bahkan karena jiwa usahanya itu, Kang DS kerap menggerakan semangat anak-anak muda untuk giat dalam dunia usaha atau bisnis. Warga Bondongan, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor ini sosoknya pun dikenal ramah dan kalem serta pantang menyerah.
Sedari kecil saat duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), Kang DS sudah bergelut dalam dunia bisnis atau usaha sablon bersama pamannya. Walaupun hanya usaha kecil-kecilan sablon baju, ia mendapat banyak ilmu bisnis dari pamannya tersebut.
“Saya pertama kali sekolah di SD Bondongan dan saat lulus saya lanjut ke SMP. Waktu itu saya masuk SMPN 13 cuma saya gagal disitu hanya sampai kelas 11. Keluar dari SMP saya langsung diajak kerja sama paman kerja sablon baju. Di situ saya banyak belajar arti kehidupan. Paman mendidik saya untuk menjadi pengusaha walaupun kecil kecilan,” kata Dadang Sanjaya, kepada Bogordaily.net, Rabu 27 Juli 2022.
Setelah terjun lebih jauh dalam usaha sablon selama kurang lebih enam sampai delapan bulan, Kang DS yang kala itu masih terbilang anak-anak ternyata merangkap banyak usaha yang tak biasa dikerjakan oleh anak lain seusianya.
“Dari kecil ini saya belajar mandiri, dulu saya tukang semir sepatu waktu kecil walaupun gak boleh sama orang tua jualan kantong kresek bawain dipasar pasar ojek payung,” tambahnya.
Mengarungi kerasnya hidup di jalanan, kata Kang DS, sudah ia rasakan mulai dari pasar-pasar yang ada di Kota Bogor hingga terminal sejak usia delapan tahun sampai enam belas tahun.
Kisah manis, pahit, keras, dan kejamnya hidup di jalanan menjadi pelajaran berharga bagi Dudung.
“Mana ada orang tua yang setuju lihat anaknya hidup di jalanan. Ya ga ada cuma saya di situ ingin menunjukan saya ingin bisa mandiri emang dari kecil saya berusaha saya mandiri. Sempat dicegah karena ya orang tua juga ingin memberikan uang jajan, tapi saya berusaha untuk mandiri,” jelasnya.
Jiwa usaha berbisnis dan berdagang membuat Dudung Sanjaya semakin bersemangat. Hidup di jalan yang keras membuatnya kembali usaha dengan cara berjualan kuliner hingga fashion. Tak hanya berhenti di situ, Dudung kembali menunjukan semangat usahanya dengan membuka rental komputer pada tahun 2008-2009 yang lalu.
“Saya kalau usaha memang dari dulu apa aja saya lakukan saya jual nasi liwet, rokok, ketan bakar, sablon baju dan lain lain banyak saya juga pernah punya rental komputer itu berawal 2008 2009 itu membuat usaha rental komputer pertama kali saya ga ada niatan untuk buka rental komputer,” terangnya.
Usaha rental komputer dari Dudung, ternyata bermodal dari usaha ia berjualan minyak tanah. Hingga akhirnya ia bisa membuka usaha warung internet (warnet).
“Pertama kali saya enggak ada niatan untuk buka rental komputer waktu itu 2008 ada pergantian dari minyak tanah ke gas elpigi dulu saya juga punya pangkalan minyak tanah juga nah 2008 keuntungan minyak tanah sangat besar dan saya beli komputer 1,” kata Dudung.
Dari rental komputernya tersebut, orang-orang yang tinggal di sekitaran rumahnya banyak yang menyewa, hingga akhirnya uang sewa tersebut ia putarkan kembali untuk usaha.
“Pada akhirnya tetangga-tetangga pada pinjem dan disewa. Sewa kan di situ nambah satu satu, satu, akhirnya saya punya warnet 5 dengan jumlah nominal kurang lebihnya tujuh puluh komputer berawal dari satu komputer,” jelasnya.
Hingga akhirnya pada tahun 2021, Dudung mencoba usaha di bidang kuliner yaitu berjualan Mie Ayam Anak Dalam Negeri (Andalan). Awal berjualan tepatnya di Jalan Suryakencana, gang aut.
“Mie ayam berawal sahabat saya buka usaha mie ayam di tempat nasi itu terus di situ saya rasakan enak dan pada akhirnya kita usaha bareng saya minta ilmunya dan memang namanya juga resep ya saya racik kembali dan saya karena banyak rekan-rekan saya tanya ke yang lain dan akhirnya ini kombinasi segala resep di mie ayam ini,” kata Dudung.
Dudung pun selalu memberi semangat kepada anak-anak muda di Kota Bogor. Kata Dudung, di negeri ini tidak kekurangan orang-orang pintar, tetapi orang-orang pintar belum tentu sukses.
“Dan di negeri ini banyak orang-orang biasa saja, tetapi bisa lebih suskses dari orang yang pintar. Sukses yang dibuat adalah melalui semangat tinggi, pantang menyerah, kejujuran dan diiringi doa serta restu dari istri lalu orangtua,” kata Dudung.
“Yang sekarang memilik hastag #menolakmiskin #wajibrajin , dan saking cinta dan bangga pada negri ini setiap usahanya dinamakan andalan yaitu anak dalam negeri,” tutupnya.(Muhammad Irfan Ramadan)