Bogordaily.net– Gempa berkekuatan magnitudo 7,1 mengguncang Filipina. Kementerian Luar Negeri RI menyampaikan sebanyak 16 warga negara Indonesia (WNI) tinggal di daerah ikut terdampak gempa Filipina, yakni Provinsi Abra dan Ilocos Norte.
“Ada 16 WNI (di sana/Filipina),” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah, dikutip CNNIndonesia.com, Rabu, 27 Juli 2022.
Menurut Faizasyah, pihak Kemlu RI terutama Kedutaan Besar RI di Manila terus memantau kondisi WNI di daerah pusat gempa dan seketiranya. Sampai saat ini, tidak ada WNI menjadi korban gempa dahsyat berkekuatan magnitudo 7,1 itu.
“Terkait WNI sudah di cek dengan simpul-simpul masyarakat di sana, kondisi mereka baik,” imbuhnya terkait kondisi WNI di daerah tersebut.
Sebelumnya diberitakan gempa berkekuatan magnitudo 7,1 di Filipina dilaporkan menelan empat korban jiwa dan 60 lainnya luka-luka.
Menteri Dalam Negeri Filipina, Benjamin Abalos menyebut dua orang tewas di Provinsi Benguet, satu warga tewas di Provinsi Abra, dan satu di provinsi lain. Sedangkan 44 dari 60 korban luka gempa bumi terdapat di Provinsi Abra.
Menurut Abalos, 173 rusak bangunan rusak hingga hancur akibat gempa. Ada pula tercatat 58 kejadian longsor terjadi imbas gempa dahsyat itu.
Sebuah rumah sakit di Provinsi Abra hancur sebagian dan membuat pasien serta staf di fasilitas itu harus dievakuasi. Meski demikian, sejumlah pejabat menyatakan tidak ada korban jiwa dari insiden itu.
Wakil Gubernur Abra, Joy Bernos sempat merilis beberapa foto rumah sakit Abra yang rusak itu di akun Facebook-nya. Tampak lubang berada di bagian depan rumah sakit itu.
Foto lain menunjukkan beberapa ranjang rumah sakit dibawa ke luar gedung imbas gempa. Tampak satu pasien berada di salah satu ranjang rumah sakit.
Sementara itu Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr berjanji bakal melakukan tindakan cepat.***