Bogordaily.net – Pemerintah Israel menolak permintaan izin raja Yordania agar bisa mengirimkan Al-quran ke Masjid Al Aqsa. Penolakan tersebut disampaikan Perdana Menteri Israel Yair Lapid dalam sebuah pertemuan dengan raja Yordania yakni Raja Abdullah di Amman beberapa waktu lalu.
“Dalam pertemuan dengan Lapid di Ibu Kota Yordania, Amman, Raja Abdullah meminta agar Yordania diizinkan mengirim salinan Al-Quran ke Masjid Al Aqsa, tetapi permintaan itu ditolak,” menurut stasiun televisi Israel Kan 11, seperti dikutip dari Al Araby, Jumat, 29 Juli 2022.
Raja Abdullah II sebelumnya telah mengajukan permintaan yang sama kepada pendahulu Lapid, Naftali Bennet, tetapi juga ditolak.
“Dia secara konsisten telah membuat permintaan yang sama kepada pejabat Isreal yang mengunjungi Amman, termasuk selama pertemuan dengan Presiden Israel Issac Herzog,” kata laporan Kan.
Raja Abdullah telah secara konsisten membuat permintaan yang sama kepada pejabat Israel yang mengunjungi Amman, termasuk selama pertemuan dengan Presiden Israel Issac Herzog.
Yordania, yang keluarga Hashemite yang berkuasa memiliki hak asuh atas situs-situs Muslim dan Kristen di Yerusalem, mengatakan bahwa sejak tahun 2000 Israel telah merusak otoritas kerajaan.
Amman juga menuduh Israel mengabaikan tradisi berabad-abad di mana non-Muslim tidak beribadah di kompleks masjid. Pada April, Yordania mengintensifkan upaya untuk mendorong Israel menghormati status quo bersejarah di masjid Al Aqsa di Yerusalem dan menghindari konfrontasi kekerasan yang dapat mengancam konflik yang lebih luas.
Israel telah membantah tuduhan oleh Yordania dan negara-negara Arab lainnya bahwa mereka mencoba melanggar batas situs suci Muslim di Kota Tua Yerusalem, yang didudukinya dalam Perang Arab-Israel 1967.
Israel juga mengatakan sedang memberlakukan larangan lama Yahudi berdoa di kompleks tersebut, meskipun ekstremis Yahudi secara teratur menyerbu pekarangan al-Aqsa dan melakukan ritual keagamaan yang provokatif di bawah perlindungan pasukan Israel.