Bogordaily.net– Saat ini umat muslim di seluruh dunia memasuki Tahun Baru Islam 2022 atau 1 Muharram 1444 H mulai Sabtu, 30 Juli 2022.  Bulan Muharram merupakan salah satu dari empat bulan yang mulia di sisi Allah dalam kalender Hijriyah selain Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan juga Rajab. Di bulan Muharram ini, umat muslim dianjurkan untuk mengerjakan puasa sunnah Asyura.
Puasa sunnah di bulan Muharram ini dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.
“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163, dari Abu Hurairah)
Dikatakan oleh Harakah Islamiyah, dalam riwayat Bukhari dan Muslim, dari Abu Musa Al Asy’ari, Rasulullah SAW menceritakan kebiasaan orang-orang Quraisy yang berpuasa saat Hari Asyura di masa jahiliyah. Rasulullah SAWkemudian menyuruh umat Islam untuk puasa Asyura.
“Hari Asyura adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan dijadikan oleh mereka sebagai hari raya, maka Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, ‘Berpuasalah kamu sekalian pada hari itu’.”
Dilansir Suara.com, puasa Asyura hukumnya sunnah. Jika umat muslim mengerjakan maka akan mendapatkan pahala dan keutamaan. Namun jika tidak mengerjakan pun tidak akan berdosa. Hal ini sesuai hadits yang artinya:
“Telah menceritakan kepadaku (Amru An Naqid), telah menceritakan kepada kami (Sufyan) dari (Az Zuhri) dari (Urwah) dari (Aisyah) radliallahu ‘anha, bahwa pada hari Asyura di masa Jahiliyah orang-orang Quraisy berpuasa. Maka ketika Islam datang, pada hari Asyura siapa pun boleh berpuasa dan juga boleh meninggalkannya.” (HR Muslim)
Jadwal Puasa Asyura
Berdasarkan kalender Islam, puasa Asyura dikerjakan pada tanggal 10 Muharram. Jika mengacu pada kalender nasional maka taahun ini, jatuh pada 8 Agustus 2022.
Niat Puasa Asyura
Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i sunnatil aasyuuraa lillaahi ta’aalaa.
Artinya:
“Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT.”
Niat ini dianjurkan untuk dibaca pada malam hari sebelum melaksanakan puasa. Akan tetapi, puasa sunah yang kita kerjakan tidak akan batal jika niatnya dibaca setalah matahari terbit.
Kewajiban untuk membaca niat puasa ketika malam hari hanya berlaku untuk Puasa Ramadan saja. Selebihnya, apabila kita ingin berpuasa sunah termasuk puasa Asyura lalu membaca niatnya saat sudah tampak matahari, ibadah kita akan tetap sah.
Amalan Hari Asyura
Selain berpuasa sunnah, di hari Asyura umat muslim juga dianjurkan untuk mengerjakan beberapa amalan lainnya. Seperti salat wajib, salat sunnah dhuha, taubat, tahajud, bersedekah dan alaman-amalan lainnya. Karena hari Asyura dipercaya menjadi salah satu hari yang mulia di bulan Muharram.
Keutamaan Puasa Asyura
Seperti yang diriwayatkan dalam hadits, Nabi menyebut jika puasa Asyura akan menggugurkan dosa manusia, selama satu tahun sebelumnya. Rasulullah SAW melakukannya serta memerintahkan para sahabat radhiyallahu ‘anhum untuk melakukan puasa Asyura dan ketika Nabi ditanya mengenai keutamaannya beliau bersabda:
“Puasa ini menggugurkan (dosa-dosa) di tahun yang lalu”.
Akan lebih utama jika puasa tanggal 10 Muharram dilakukan seiring dengan puasa tanggal 9 Muharram. Hal ini dilakukan dalam rangka untuk menyelisihi atau sebagai pembeda dengan orang-orang Yahudi dan Nashrani. Karena Rasulullah SAW mengatakan bahwa tanggal 10 Muharram merupakan hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nashrani, mereka juga berpuasa pada hari tersebutm. Maka Rasulullah bersabda:
“Kalau aku masih hidup tahun depan, maka sungguh aku akan berpuasa pada tanggal 9 Muharram (bersama 10 Muharram).”***