Bogordaily.net – Semarak pekan festival Muharram 1444 Hijriah, Sub divisi Pembinaan Remaja dan Anak (Birena) Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta akan menggelar Pentas Kreasi Santri Islami (PAKSI). Salah satunya yakni, Jakara Islamic Center Fashion Show.
Utadz Thoni Fathoni, selaku pengurus Masjid JIC mengatakan, cara ini secara rutin dilakukan oleh Sub Divisi Birena untuk memperingati Tahun Baru Islam.
“Hanya kali ini kita berharap, pentas kreasi ini bisa memberikan warna baru ditengah gempuran seni budaya dari luar yang tak sesuai dengan norma agama dan budaya bangsa,” kata ustadz Fathoni dalam siaran pers, dikutip dari Republika, Kamis, 4 Agustus 2022..
Festival yang akan dimulai pada Ahad, 14 Agustus 2022 ini diawali dengan kegiatan lomba yang diperuntukkan untuk kalangan pelajar mulai dari tingkat PAUD sampai dengan tingkat SLTA.
“Ada lomba fashion show, ada lomba mewarnai kaligrafi, lomba pidato tiga bahasa, lomba azan, dan hifzul Quran,” kata koordinator Birena PPIJ ini.
Lebih lanjut Fathoni mengatakan, selain kegiatan-kegiatan lomba, acara PAKSI ini juga akan menggelar seminar keluarga yang bertajuk Training Islamic Spiritual Parenting.
“Kegiatan ini digelar pada hari ke dua yaitu Senin tanggal 15 Agustus yang akan dibimbing oleh Dr. Syawal Mubarok dan Nunki Suwardi ,” terangnya.
“Dihari terakhir, Selasa, 16 Agustus kita selenggarakan acara karnaval yang akan melibatkan ratusan orang peserta. Kita akan libatkan dari komunitas Jakarta Islamic Centre dan sejumlah sekolah yang berada di Jakarta Utara,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Sub Divisi Pembinaan Remaja dan Anak (Birena) ustadz Fathi Ihsan mengatakan, bahwa kegiatan Pentas Kreasi Santri Islami (PAKSI) ini bertujuan untuk mensyiarkan seni budaya Islam kepada umat terutama generasi muda Islam.
“Kita di Jakarta Islami Centre ingin senantiasa berkiprah untuk umat dengan mensyiarkan nilai-nilai keislaman,” imbuhnya.
“Ada kegiatan Pentas Kreasi Santri Islami (PAKSI), kita suguhkan sebagai alternatif agar anak-anak kita tidak terwarnai dengan budaya yang tidak sesuai dengan agama dan budaya bangsa,” tuturnya.***