Saturday, 23 November 2024
HomeTravellingWisata Sejarah di Bandung, Cocok Dikunjungi saat Peringatan HUT RI

Wisata Sejarah di Bandung, Cocok Dikunjungi saat Peringatan HUT RI

Bogordaily.net–  Bandung merupakan ibu kota provinsi Jawa Barat yang menjadi kota favorit sejak masa penjajahan Belanda. Terdapat sejumlah destinasi wisata sejarah di Bandung. Tempat-tempat ini cocok dikunjungi saat memperingati HUT Kemerdekaan RI yang jatuh pada 17 Agustus. Di antaranya banyaknya wisata sejarah di Bandung, dilansir Okezone.com, berikut yang cukup populer dan banyak dikunjungi.

Gedung Sate

Gedung Sate merupakan sebuah destinasi wisata yang tak boleh terlewatkan oleh para wisatawan yang berkunjung ke Bandung. Gedung ini memiliki sejarah panjang sejak masa penjajahan Belanda dan menjadi salah satu saksi sejarah perjalanan kota Kembang ini. Melansir laman Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya milik Kemendikbud, gedung ini mulai dibangun pada tahun 1920 oleh pemerintah Belanda.

Awalnya, Gedung Sate akan diperuntukkan bagi Departemen Verkeer en Waterstaat atau Departemen Pekerjaan Umum dan Pengairan. Pembangunan Gedung Sate masuk dalam program pemerintah Belanda dalam rangka memindahkan pusat militer Hindia-Belanda, dari daerah Meester Cornelis di Batavia (kini Jatinegara, Jakarta) ke Bandung.

Monumen Bandung Lautan Api

Monumen Bandung Lautan Api dibangun untuk memperingati peristiwa Bandung Lautan Api pada 23 Maret 1946. Saat itu masyarakat Bandung berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan kemerdekaan.

Selama periode waktu 7 jam ada sekitar 200 ribu masyarakat Bandung yang membakar rumah mereka sendiri. Selanjutnya, mereka pergi ke wilayah pegunungan di selatan Bandung. Hal tersebut dimaksudkan agar Bandung tidak digunakan untuk markas militer dalam perang kemerdekaan. Monumen ini terletak di bagian utara Lapangan Tegalega.

Monumen Bandung Lautan Api mempunyai tinggi 45 meter dengan 9 bidang sisi. Pembangunannya dilakukan pada 1981, berdasarkan rancangan seniman kontemporer, Sunaryo.

Gedung Merdeka

Gedung Merdeka merupakan tempat dilaksanakannya Konferensi Asia Afrika pada 18 sampai 24 April 1955. Dalam laman Kemenlu disebutkan gedung ini dibangun pada 1895 dan menjadi tempat berkumpulnya masyarakat elite Belanda, yang terdiri dari opsir hingga pengusaha kebun teh. Usai kemerdekaan, gedung ini dijadikan markas pemuda Indonesia di Bandung dalam menghadapi tentara Jepang.

Sampai akhirnya, dijadikan lokasi konferensi bersejarah di tahun 1955. Sementara itu, Gedung Merdeka juga erat kaitannya dengan Museum Konferensi Asia Afrika (KAA) yang berada di sampingnya. Peresmian Museum KAA dilakukan pada 24 April 1980 oleh Soeharto. Acara peresmian tersebut bersamaan dengan peringatan 25 tahun KAA di Bandung.

Jalan Braga

Jalan Braga termasuk salah satu wisata sejarah di Bandung. Nama jalan ini sejatinya sudah digunakan sejak masa kolonial Belanda dan terus dipertahankan hingga detik ini. Braga syarat dengan bangunan khas Eropa di kanan dan kiri sisi jalannya. Di sekitaran tahun 1882, seorang Asisten Residen Belanda bernama Pieter Sitijhof memberikan nama Bragaweg kepada kawasan ini. Banyaknya bangunan cantik yang ada di jalan Braga membuat banyak wisatawan, terutama tamu negara yang datang dari China dan wilayah Eropa lain, yang mendatangi kawasan Braga.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here