Bogordaily.net – Direktorat GTK Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama menyelenggarakan Focus Group Discusion (FGD) di Novotel Hotel, Sukaraja Bogor, Kamis 11 sampai dengan Sabtu, 13 Agustus 2022. Menariknya, dalam kegiatan ini mengundang Wapimpred Majalah Gatra Asorir S. Karni yang kini jadi Juru bicara (Jubir) Wakil Presiden.
Dalam konteks madrasah sekmen mana yang mau dibidik oleh Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK). Agak susah berita masuk ke Kemenag.
Memang tema madrasah memang tema secara snapshot adalah tema landai atau dingin yang paling cepat isunya Haji dan isu-isu sengketa keagamaan misalnya aliran menyimpang.
“Tetapi bukan berarti tidak ada peluang, saya dapat penghargaan itu memuat tulisan madrasah tentang anggaran madrasah,” kata Asrori S. Karni, Wapimpred Majalah Gatra yang kini menjadi Asisten Jubir Wapres.
Sisi-sisi lain madrasah cukup mengejutkan karena dipersepsikan pinggiran, tapi tiba-tiba ada siswa meraih prestasi international.
“Saya kira seleksi masuk madrasah di MAN IC misalnya, itu udah selektif,” ujarnya.
Disisi lain, tambah dia, Madrasah sulit menjadi tranding memang sulit tapi kita bisa mengambil sekmen-sekmen yang ada di wilayah-wilayah kepentingan kita, misalnya khusus di GTK madrasah.
Isu-isu kesejahteraan guru, prestasi siswa madrasah dan peningkatan sarana madrasah.
“Saya sering ke daerah gedung-gedung madrasah mulai bagus-bagus, boarding dan ini menjadi daya Tarik baru,” bebernya.
Semua media Pers dan Media kehumasan punya media social sehingga peluang konsumen mengakses konten madrasah bisa masuk kapan saja.
“Dan media social bisa kita sesuaikan platformnya, jadi peluang publikasi madrasah masih sangat terbuka luas, ” tandansya.
Sementara itu, Direktur GTK Madrasah Muhammad Zein mengatakan, intinya GTK Madrasah menjadi birokrasi yang gesit, responsive dan adaftif jangan sampai orang bertanya tak ada yang bisa jawab.
Karena kalau mencari informasi yang tidak jelas nanti ambigu. Misalnya, soal kuota perekrutan PPPK dan PPG, berapa jumlahnya dan informasi lainnya.
“Jadi, memang ini menjadi persoalan kita bagaimana Menyusun informasi sebaik mungkin sehingga informasi benar-benar sampai ke masyarakat,” kata Zein.(*)