Tuesday, 26 November 2024
HomeNasional5 Pahlawan Wanita Indonesia yang Harus Kalian Ketahui

5 Pahlawan Wanita Indonesia yang Harus Kalian Ketahui

Bogordaily.net – Jelang kemerdekaan Republik Indonesia (RI), Tak lengkap rasanya jika tak menyebut deretan nama para Pahlawan wanita. Berikut ini Pahlawan Wanita dari seluruh penjuru Indonesia yang harus kalian ketahui.

Pahlawan wanita Indonesia memiliki peran yang tidak kalah penting dalam perjuangan. Tanpa jasa mereka, mungkin tidak akan ada Indonesia yang seperti seperti sekarang.

Berikut ini Pahlawan Wanita dari seluruh penjuru Indonesia yang harus kalian ketahui.

1. Cut Nyak Dhien

Tentu sudah tak asing bagi anak-anak, sebab namanya paling sering muncul dalam buku sejarah yang ia pelajari. Pahlawan perempuan Indonesia asal Aceh ini bertekad sampai akhir hayatnya dalam melawan Belanda.

Hal ini lantaran kematian sang suami Ibrahim Lamnga pada 29 Juni 1878 dalam pertempuran dengan penjajah. Lalu di tahun 1880, Cut Nyak Dhien kembali menikah dengan Teuku Umar dan mereka bertempur bersama melawan Belanda.

Namun naas, 11 Februari 1899, Teuku Umar gugur dan membuat Cut Nyak Dhien berjuang sendirian di pedalaman Meulaboh dengan pasukan kecilnya. Keberadaan perempuan kelahiran 1848 ini memberikan pengaruh kuat terhadap rakyat Aceh sehingga membuatnya diasingkan ke Sumedang dan meninggal di sana pada tanggal 6 November 1908.

2. R.A. Kartini

Pahlawan perempuan Indonesia asal Jepara ini juga begitu terkenal di Indonesia. Raden Ajeng Kartini dikenal sebagai sosok perempuan yang gigih dalam memperjuangkan emansipasi wanita.

Hari kelahirnya pada 21 April 1879 diperingati sebagai Hari Kartin sebagi bentuk penghormatan jasa-jasanya pada bangsa Indonesia. Di masa perjuangannya, Kartini merasa ada banyak diskriminasi antara laki-laki dan perempuan, terutama perihal pendidikan.

Inilah yang akhirnya membuat Kartini tertarik dalam membangun sekolah untuk memajukan perempuan pribumi. Bukan tanpa alasa, Kartini membentuk sekolah lantaran ia tertarik dengan kemajuan dan pola pikir perempuan Eropa setelah banyak membaca buku-buku, koran, dan majalah Eropa.

4 hari setelah melahirkan anak pertamanya, Kartini harus mengakhiri perjuangannya sebagai pelopor emansipasi wanita. Temannya asal Belanda, Abendanon mengumpulkan semua surat-surat yang dulu pernah dikirimkan Kartini ke teman-temannya di Eropa untuk dijadikan buku dengan judul Door Duisternis tot Licht yang artinya “Dari Kegelapan Menuju Cahaya”, terbit pada tahun 1911 dalam bahasa Belanda.

Kemudian di tahun 1992, Balai Pustaka menerbitkan versi translasi buku dari Abendon ini dengan judul “Habis Gelap Terbitlah Terang: Buah Pikiran” dengan bahaya Melayu.

3. Martha Christina Tiahahu

Selanjutnya ada Martha Christina Tiahahu, Pahlawan perempuan Indonesia asal Desa Abubu, Pulau Nusa Laut yang lahir pada tanggal 4 Januari 1800.

Saat itu, di usianya yang baru berusia 17 tahun, Martha sudah berani mengangkat senjata melawan penjajah Belanda. Martha juga diketahui tak pernah absen dalam memberi semangat pada kaum perempuan untuk membantu laki-laki di medan pertempuran.

Dibalik perjuangannya selama remaja, Martha harus ditinggal sang Papa yaitu Kapitan Paulus Tiahahu yang dijatuhi hukuman mati oleh Belanda. Martha pun mulai mengalami kesehatan fisik dan mental, sampai akhirnya tertangkap bersama 39 orang lainnya dan dibawa ke Pulau Jawa dengan kapal Eversten untuk dipekerjakan paksa di perkebunan kopi.

Melemahnya kondisi Martha semakin memburuk selama di atas kapal. Hal ini diketahui lantaran dirinya yang tak ingin makan dan diobati. Sampai pada akhirnya di tanggal 2 Januari 1818, Martha menghembuskan napas terakhirnya dan disemayamkan dengan penghormatan militer ke Laut Banda.

4. Malahayati

Satu lagi Pahlawan perempuan Indonesia asal Aceh, Keumalahayati. Malahayati merupakan perempuan kelahiran Aceh Besar pada tahun 1550. Dengan ketangguhan dan keberaniannya, Malahayati memimpin 2.000 orang pasukan Inong Balee (janda-janda pahlawan yang telah syahid).

Dengan keteguhan hatinya, Malahayati bersama pasukannya berperang melawan kapal dan benteng Belanda sekaligus membunuh Cornelis de Houtman yang terjadi pada tanggal 11 September 1599. Berkat keberaniannya tersebut, Malahayati kemudian mendapat gelar Laksamana.

Namun sayangnya, pada 1615 Malahayati harus gugur ketika sedang dalam misinya melindungi Teluk Krueng Raya dari serangan Portugis yang dipimpin oleh Laksamana Alfonso De Castro.

5. Rasuna Said

Pahlawan perempuan Indonesiakelahiran Jakarta bernama Hajjah Rangkayo Rasuna Said atau lebih dikenal dengan nama Rasuna Said juga menjadi Pahlawan perempuan yang memperjuangkan persamaan hak antara perempuan dan laki-laki.

Menurut Rasuna Said, kaum perempuan tak hanya didapat dari hasil mendirikan sekolah, tetapi juga bisa berjuang dalam politik. Rasuna Said pun terus menjalankan perjuangannya dengan berbagai pidato politik dalam membela negara.

Namun berkat pidatonya yang mengecam pemerintahan Belanda, ia terkena hukum Speek Delict, yakni hukum kolonial Belanda untuk orang yang berbicara menentang Belanda. Rasuna Said tertangkap bersama temannya, Rasimah Ismail, dan dipenjara di Semarang pada tahun 1932.

Setelah Indonesia berhasil merdeka pada 1945, Rasuna Said kemudian aktif menjadi Dewan Perwakilan Sumatra mewakili Sumatra Barat dan sempat diangkat menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Serikat (DPR RIS).(*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here