Bogordaily.net– Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Institut Ummul Quro Al-Islami (IUQI) Bogor kelompok 10 mengadakan seminar parenting di Majlis Ta’lim Rhoudotun Na’im, Kampung Pabuaran Cidudut, Desa Hambaro, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor.
Pada kegiatan seminar parenting bertemakan ‘Peran Orang Tua Dalam Membentuk Karakter Anak’ yang diisi dengan narasumber Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), Nuraini, M.Pd.
Nuraini menyampaikan, peran orang tua dalam membentuk karakter anak seperti jenis-jenis pola asuh, konsep mendidik anak dan lain sebagainya.
Untuk mengenai jenis-jenis pola asuh terdapat 4 jenis pola asuh, pertama pola asuh otoriter yakni keinginan yang sesuai dari orang tua tanpa memikirkan apa yang diinginkan oleh anak. Kedua pola asuh permisif, yakni mengasuh anak dengan cara memanjakannya. Ketiga pola asuh cuek, yakni orang tua yang cuek terhadap anaknya. Keempat pola asuh demokratis, yakni penggabungan dari pola asuh otoriter dan pola asuh permisif.
“Cara terbaik mendidik anak adalah melalui kepribadian terbaik orang tua. Maka berikanlah sesuatu yang hebat untuk ditiru,” kata Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), Nuraini, M.Pd, Selasa 23 Agustus 2022.
Lebih lanjut, dirinya mengatakan, paradigma keliru bahwasannya TV dan gadget merupakan baby sitter yang murah untuk menjaga anak usia 2 sampai 10 tahun agar tidak nangis.
“Karena dalam kesehatan anak bayi usia 0 sampai 2 Tahun tidak boleh terkena radiasi Hp/Gadget,” ujarnya.
Mengutip Sayyidina Ali Bin Abi Thalib tentang pendidikan anak, Nuraini menyampaikan, ajari lah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zaman mu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian.
“Jadi, ungkapan tersebut memberikan gambaran bahwa dalam Islam diajarkan untuk mendidik anak sesuai dengan zamannya, karena ilmu bersifat dinamis dan selalu berkembang. Terdapat 3 Konsep dalam mendidik anak, pertama yaitu perlakukan anak seperti raja dikisaran usia 0 – 7 tahun. Kedua perlakukan anak seperti tahanan dikisaran uska 7 – 14. Ketiga perlakukan anak seperti teman dikisaran usia 14 – 21 tahun,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Seminar Puji Astuti merasa sangat senang sekali dengan antusias warga Kampung pabuaran Cidudut untuk menghadiri seminar yang diadakan oleh mahasiswa KKM kelompok 10.
“Tujuan diadakannya kegiatan ini untuk mengedukasi masyarakat terlebih ibu-ibu muda dalam mendidik anak,” ucapnya.
Kemudian perwakilan Desa Cecep menyampaikan, pentingnya peran orang tua di zaman sekarang sangat dibutuhkan dan seminar parenting ini sangat penting karena mengingat banyak anak-anak yang kecanduan gadget di era globalisasi.
“Kami sangat mengapresiasi dengan diadakannya acara seminar, karena sangat membantu pola pikir ibu-ibu yang ada di kampung ini,” tutupnya.(Ibnu Galansa Montazerry)