Monday, 25 November 2024
HomeNasionalMenyayat Hati! Kisah Pilu Naufal Korban Kecelakaan Maut di Bekasi, Ini Cerita...

Menyayat Hati! Kisah Pilu Naufal Korban Kecelakaan Maut di Bekasi, Ini Cerita Pilunya

Bogordaily.net – Kecelakaan maut truk menabrak halte dan tiang di Jalan Sultan Agung, Kota Bekasi, Rabu, 31 Agustus 2022, meninggalkan duka mendalam. Salah satunya kisah pilu salah satu siswa di SDN Kota Baru.

Korban diketahui bernama Naufal Shidqi As-Shaqib (11). Ia merupakan salah satu siswa di SDN Kota Baru.

Awalnya keluarga sempat tidak menduga bocah yang sehari-hari periang dan rajin mengaji tersebut harus berpulang karena kecelakaan maut itu.

Dilansir dari Kompas.com, sebelum berangkat ke sekolah, Naufal yang dikenal sebagai anak periang dan rajib mengaji itu sempat meminta dibuatkan nasi kuning sebagai hadiah ulang tahunnya.

Menurut paman korban, Syahroni, permintaan itu sempat disampaikan oleh Naufal kepada sang nenek sebelum berangkat sekolah.

Mulanya sang nenek memberi uang jajan tambahan kepada Naufal sebesar Rp 10.000 ribu. Namun, Naufal mengembalikan uang tersebut karena meminta dibuatkan nasi kuning saja.

“Uang itu dikembalikan lagi sama Naufal. Naufal ngga mau jajan maunya dibuatin nasi kuning,” kata Syahroni dalam wawancara dengan Kompas TV di rumah duka.

“Terus ibunya bilang, yaudah tenang aja nek nanti dia pulang sekolah saya kasih kejutan,” lanjutnya.

Akan tetapi, Naufal tidak pernah bisa mencicipi nasi kuning yang sudah disiapkan oleh keluarganya, karena ia meninggal dunia dalam kecelakaan truk di Bekasi.

Ia menjadi salah satu dari 10 korban tewas yang tertabrak truk kontainer di depan SDN II dan III Kota Baru, Bekasi, pada Rabu 31 Agustus 2022.

Keluarga mengatakan tidak menemukan nama Naufal pada saat datang ke Rumah Sakit Ananda. Selain itu, wajah Naufal sempat tidak dikenali oleh keluarga karena luka lebam di area muka yang membuat wajahnya tidak dapat dikenali.

Kendati begitu, akhirnya dia pun dapat dikenali oleh sang kakaknya setelah melihat baju yang dikenakan dan tanda lahir yang berada di badan korban.

Nenek Naufal, Mariyam mengatakan, cucunya tersebut sehari-hari merupakan anak yang periang, dan mudah bergaul serta rajin mengaji.

“Anaknya periang, kalem, pinter dan memang anaknya sangat baik, rajin ngaji juga memang anaknya kalem dan sopan. Makanya pas kejadian ini kita sekeluarga tuh terpukul,” ujarnya, Kamis, 1 September 2022.

Mariyam sambil mengeluarkan air mata, hanya dapat terdiam sebentar ketika kembali membuka memori tentang cucu bungsunya tersebut. Sambil memandang ke sekeliling rumah, dia pun kembali menceritakan tentang keseharian cucunya tersebut.

“Ya cuman satu cita-citanya mau menjadi pemain sepakbola, kemarin juga kebetulan ulang tahunnya, dia kemarin sempat meminta sepatu tapi belum kesampean, karena orangnya udah ga ada,” kata Mariyam.

Mariyam juga mengatakan pada saat kejadian tersebut, dia mendapatkan kabar sang cucu pada saat itu tengah membeli makanan di luar sekolah. Akan tetapi hal tersebut ternyata menjadi waktu terakhir hidupnya, lantaran harus tertabrak truk kontainer.

“Jadi kemarin itu dia masuk pagi, dan kejadian itu kan sekitar pukul 10.00 WIB dan kebetulan dia jajan bahasanya pas jam istirahat. Katanya juga kemarin sempat ke kantin, tapi ya namanya anak-anak ya mas, maunya jajan diluar, nah terus keluar mungkin dia mau liat jajanan yang lainnya,” paparnya.(*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here