Bogordaily.net – Artis Shenina Cinnamon mengungkap hal yang membuat dirinya merasa lelah dengan industri film di Indonesia. Hal itu karena, eksistensi di industri perfilman dilihat berdasarkan jumlah pengikut di media sosial.
Aktris pemenang Piala Citra Festival Film Indonesia 2021 ini mengatakan di industri hiburan termasuk film, validasi kepopuleran benar-benar dibutuhkan.
Menurutnya, beberapa rumah produksi terkadang melakukan pemilihan pemain berdasarkan jumlah pengikut di sosial media.
“Saat casting biasanya harus ngisi bio (biodata) dan ada nama IG (Instagram) dan jumlah followers, itu berlaku di pekerjaan, pertemanan,” ujar Shenina.
Pemain film “Penyalin Cahaya” itu juga mengatakan untuk masuk ke lingkaran pertemanan tertentu, dia kerap mendapat pertanyaan jumlah pengikut di sosial media.
“Saat temenan juga bisa kayak ditanya user name lo apa dan pas tahu banyak followers, orang itu bisa beda besoknya sikapnya ke kita, saat tau followers kita berapa,” katanya.
Bagi Shenina Cinnamon, sangat melelahkan jika segala hal dinilai dari jumlah pengikut di media sosial. Menurut perempuan 23 tahun itu, hal tersebut sebenarnya sangat tidak relevan.
“Itu melelahkan, sangat melelahkan. Karena apa yang kita represent di media sosial itu enggak selalu sesuai dengan kesehariannya, tapi tetap saja itu sering banget terjadi,” tuturnya.
Shenina akan bermain serial orisinal Netflix berjudul “Dear David”. Serial ini bercerita tentang masa depan Laras, seorang murid cemerlang yang jadi pertaruhan saat blog rahasia miliknya terbongkar dan fantasinya dibaca oleh seluruh sekolah.
Dirinya senang bisa berada dalam serial tersebut. Sebab, Shenina menuturkan, pesan dari film itu penting untuk mengajarkan anak muda mencintai diri sendiri tanpa perlu mempedulikan validasi dari orang lain.
Film Dear David adalah satu dari proyek orisinal Netflix yang diumumkan dalam acara Waktu Netflix Indonesia.
Film yang dibintangi oleh Shenina Cinnamon itu disutradarai oleh Lucky Kuswandi dengan cerita yang digarap oleh M. Zaldy, Winnie Benjamin, dan Daud Sumolang.(*)