Bogordaily.net– Telur asin termasuk salah satu makanan khas Indonesia yang banyak digemari. Telur asin akan dijadikan lauk untuk makan atau diolah dengan makanan lainnya. Telur asin dibuat dengan cara merendam telur bebek di dalam air garam selama 14 hari hingga sebulan. Lalu apa manfaat dan bahaya telur asin? Berikut ulasannya sebagaimana dilansir dari laman Hellosehat.com.
Berikut adalah manfaat bahaya telur asin bagi kesehatan tubuh:
Meningkatkan fungsi penglihatan
Telur asin bisa meningkatkan fungsi penglihatan. Hal ini berkat kandungan Vitamin A dan beta-karoten di dalamnya. Vitamin A membantu meningkatkan fungsi bagian mata yang membantu Anda bisa melihat dalam ruangan rendah cahaya. Oleh karena itu, vitamin A baik untuk mengurangi risiko rabun senja. Vitamin A juga menjaga kelembapan bola atau sehingga tidak rentan terkena infeksi.
Membangun dan memperbaiki jaringan rusak
Telur umum dikenal sebagai sumber protein dalam makanan sehari-hari. Selain itu, telur juga mengandung karbohidrat dan lemak yang penting untuk memasok bagi tubuh. Kandungan protein tinggi dalam telur asin memiliki manfaat dalam membangun sel baru, sekaligus memperbaiki sel dan jaringan tubuh yang rusak. Asupan gizi yang Anda dapatkan ini juga dapat membantu perkembangan otot, kulit, dan rambut. Kombinasi ketiga gizi dari telur asin ini memberikan manfaat berupa menjaga fungsi metabolisme tubuh agar bekerja secara normal.
Menjaga sistem kekebalan tubuh
Manfaat telur asin ini berasal dari kandungan mineral, seperti selenium dan zat besi. Keduanya membantu menjaga sistem imunitas tubuh. Penelitian yang terbit dalam jurnal Nutrients (2018) menjelaskan bahwa tubuh akan menggunakan selenium untuk membentuk enzim bernama selenoprotein. Selenoprotein memiliki peranan penting dalam mempengaruhi respons peradangan, mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas, dan meningkatkan kekebalan tubuh terhadap infeksi tertentu.
Kandungan zat besi yang juga terdapat dalam telur asin memberikan manfaat dalam pembentukan hemoglobin sehingga Anda bisa terhindar dari anemia. Hemoglobin juga berperan membawa oksigen untuk meningkatkan proses penyembuhan pada jaringan tubuh yang rusak.
Menurunkan risiko osteoporosis
Telur asin baik untuk membangun kepadatan tulang dan gigi karena mengandung kalsium dan fosfor. Selain dan kalsium dan fosfor, telur asin menyediakan kalium dalam jumlah yang cukup tinggi. Kalium memiliki fungsi dalam membantu penyerapan kalsium pada tulang. Mineral ini juga membantu agar kalsium tidak terbuang melalui cairan urine. Pada wanita dewasa yang sudah menopause, asupan mineral ini dapat membantu mengurangi risiko osteoporosis.
Studi yang diterbitkan pada jurnal Nutrition Research and Practice (2020) memperlihatkan asupan kalium membantu menjaga kepadatan mineral tulang sekaligus mencegah osteoporosis.
Menjaga kesehatan ibu hamil dan janin
Berkat kandungan kalsiumnya yang tinggi, telur asin menyimpan khasiat penting bagi kesehatan ibu hamil dan janin. Selama masa kehamilan, kebutuhan kalsium pada ibu hamil bertambah untuk membantu perkembangan tulang dan gigi janin dalam kandungan. Selain itu, kandungan asam lemak omega-3 dokosaheksanoat (DHA) pada telur asin juga dapat membantu perkembangan otak, sistem saraf, dan penglihatan bayi. Namun, kandungan natrium yang tinggi pada telur asin mungkin dapat memicu hipertensi saat hamil yang berdampak buruk bagi ibu dan perkembangan janin. Konsultasikan dengan dokter apabila Anda hendak mengonsumsi telur asin selama kehamilan.
Bahaya telur asin
Meskipun terdapat sejumlah manfaat dan gizi penting bagi kesehatan, telur asin belum bisa dianggap sebagai makanan sehat karena tinggi kandungan kolesterol dan natrium. Jika mengalami penyakit kolesterol tinggi, kolesterol ini nantinya akan membentuk plak yang mempersempit dan menyumbat pembuluh darah. Hal ini menyebabkan Anda rentan mengalami stroke, nyeri dada (angina), serangan jantung, dan aterosklerosis.
Asupan natrium dari garam yang terlalu tinggi bisa menyebabkan jumlah air berkumpul di tubuh dan menekan pembuluh darah. Kondisi ini bisa menyebabkan tekanan darah tinggi. Bila hipertensi terjadi, Anda akan rentan terkena penyakit gagal jantung penyakit jantung koroner, aterosklerosis, serangan jantung, aneurisma, dan gagal ginjal.***
(Riyaldi)