Sunday, 24 November 2024
HomeBeritaLiz Truss Terpilih Sebagai Perdana Menteri Inggris, Akan Dilantik Hari Ini

Liz Truss Terpilih Sebagai Perdana Menteri Inggris, Akan Dilantik Hari Ini

Bogordaily.net – Menteri Luar Negeri Inggris Raya Elizabeth Truss atau akrab disapa Liz Truss terpilih menjadi Perdana Menteri Inggris berikutnya menggantikan Boris Johnson.

Truss (47 tahun) akan menjadi perdana menteri wanita ketiga Inggris setelah Margaret Thatcher (1979 hingga 1990) dan Theresa May (2016-2019).

Pemilihan dilakukan sekitar 172.000 anggota partai dipicu oleh pengunduran diri Perdana Menteri Boris Johnson, pada Juli. Dia mengalahkan saingannya Rishi Sunak, mantan Menteri Keuangan.

Melansir The Guardian, Selasa, 6 September 2022, Trus menang dengan memperoleh 81.326 suara atau 57,2% suara anggota Partai Konservatif. Sementara Sunak mendapatkan 60.399 suara (42,6%).

Truss dijadwalkan dilantik oleh Ratu Elizabeth II pada hari ini, Selasa, 6 September 2022. Pelantikan Truss bakal digelar di Puri Balmoral, Skotlandia.

Truss dalam pidatonya menyatakan, mengelakkan pemilihan umum cepat dan berjanji mempersembahkan kemenangan besar bagi Partai Konservatif pada Pemilu 2024.

“Saya tahu bahwa keyakinan kami beresonansi dengan rakyat Inggris Raya. Keyakinan kami dalam kebebasan, dalam kemampuan mengontrol hidup sendiri, dalam pajak rendah, dalam tanggung jawab personal,” ujar Truss.

Truss dan Sunak (42 tahun) telah menghabiskan delapan minggu terakhir menggalang dukungan di antara anggota Partai Konservatif yang memberikan suara terakhir pada Senin.

Perdana Menteri Boris Johnson mengundurkan diri menyusul serangkaian skandal. Pengunduran diri dari pemerintahannya jadi pilihan terbaik bagi Johnson.

Boris Johnson menyerukan Partai Konservatif yang berkuasa untuk mendukung penggantinya, Liz Truss, saat Truss mengambil alih jabatannya sebagai perdana menteri Inggris.

Johnson pun mengatakan dirinya akan mendukung rencana Truss untuk mengatasi krisis biaya hidup dan mengatasi ketidaksetaraan. “Sekarang adalah waktunya bagi semua anggota Partai Konservatif untuk mendukungnya 100 persen,” cuit Johnson di media sosial.

Karena inflasi di Inggris yang dapat mencapai 18 persen dan banyak pihak yang khawatir atas tingginya biaya energi, perdana menteri Inggris yang baru tidak bisa menikmati periode bulan madu, seperti pada umumnya, kata redaktur politik surat kabar The Independent, Andrew Woodcock.

“Dia akan langsung menghadapi badai,” kata Woodcock.

Jajak pendapat saat ini menunjukkan partai oposisi, Buruh unggul namun pemilu baru akan diselenggarakan pada 2024.

Liz Truss sempat hadir dalam pertemuan menteri luar negeri anggota G20 di Bali pada minggu pertama Juli lalu namun kembali lebih cepat setelah Boris Johnson menyatakan mundur. (*)

 

(Riyaldi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here