Bogordaily.net – Ribuan orang mengungsi saat angin topan Hinnamnor yang membawa hujan lebat yang sangat kuat mendekat dan melintasi Korea Selatan, Selasa , 6 September 2022.
Hinnamnor diperkirakan akan menerjang sepanjang hari dan akan berlari ke arah utara, lalu berbelok ke arah timur laut menuju Sapporo, Jepang, sekitar tengah malam nanti. Badan Meteorologi Korsel memperingatkan gelombang akan sangat tinggi di daerah pesisir yang dilanda angin topan.
Topan Hinnamnor itu diperkirakan akan bergerak ke utara dengan kecepatan sekitar 53 kilometer per jam.
Angin kencang telah menumbangkan pepohonan di pinggir jalan dan merusak fasilitas lainnya. Sementara sekitar 20.334 rumah mengalami pemadaman listrik.
Kantor Berita Yonhap News melaporkan sebanyak 3.463 orang dari 2.661 rumah tangga di daerah rawan longsor dan banjir di Provinsi Gyeongsang Selatan dan Jeolla Selatan, serta Busan dievakuasi karena alasan keamanan. Hampir 15.000 orang juga disarankan untuk mengungsi.
Di Korea Selatan, topan menyebabkan seorang pria berusia 25 tahun hilang di Ulsan. Pria itu masih belum ditemukan setelah jatuh ke sungai pada pukul 01.00 waktu setempat di bawah pengaruh alkohol, kata Markas Besar Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Pusat.
Sebanyak tiga rumah di Provinsi Jeju dan Gyeonggi dan satu bangunan di Jeju dilaporkan terendam, sementara satu rumah di pusat kota Sejong dilaporkan hancur.
Seabnyak 70 kapal di 50 rute laut dan 251 penerbangan di 12 bandara nasional dibatalkan, sementara 354 jadwal kereta ditangguhkan atau disesuaikan.
Topan itu juga membuat banyak jalan raya dan jalan di seluruh negeri ditutup, termasuk beberapa bagian dari jalan raya Olimpiade yang melintasi Seoul pada Selasa pagi.
Pada pukul 7 pagi, peringatan topan dikeluarkan di sebagian besar wilayah negara dan laut, dengan perkiraan hujan hingga 20 milimeter per jam secara nasional.
Akumulasi curah hujan dari Minggu hingga Selasa pagi mencapai 948 mm di beberapa bagian Jeju, 389 mm di daerah pegunungan di kota Gyeongju dan 272 mm di distrik Gangnam Seoul.
Badan cuaca menyarankan untuk terus berhati-hati karena gelombang badai dan gelombang tinggi diperkirakan terjadi di daerah pesisir.
Mengutip Associated Press (AP) pejabat pemerintah telah membuat negara itu waspada tentang potensi kerusakan dari banjir, tanah longsor dan gelombang pasang yang dilepaskan oleh Hinnamnor. Topan Hinnamnor menjadi badai paling kuat yang melanda negara itu dalam beberapa tahun.
Badai itu terjadi hanya beberapa minggu setelah ibu kota Seoul dan daerah-daerah sekitarnya dihantam oleh hujan deras yang menyebabkan banjir bandang dan menewaskan sedikitnya 14 orang.
Perdana Menteri Korea Selatan Han Duk-soo telah menyerukan upaya proaktif untuk mengevakuasi penduduk di daerah-daerah yang rentan terhadap banjir, dengan mengatakan bahwa Hinnamnor dapat menjadi “topan kuat yang secara historis tidak pernah kita alami sebelumnya.”(*)
(Riyaldi)