Bogordaily.net – Bekerjasama dengan PT. Pos Indonesia, Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM dari pemerintah kepada penerima sesuai dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sudah mulai disalurkan.
Wakil Ketua Komisi Vlll DPR RI Hj. Diah Pitaloka melakukan monitoring dan evaluasi percepatan penyaluran bantuan sosial tahun 2022 di Kantor Pos Bogor Jalan Ir. H. Juanda No.5, RT.04/RW.02, Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.
“Saya ikut memantau pembagian BLT sebagai respon pemerintah atas kenaikan harga BBM bersubsidi. Insyaallah berjalan lancar, saya lihat juga PT. Pos Indonesia juga menyalurkan logistik. Mungkin ada cluster seperti Kota Bogor yang mudah di akses tapi ada daerah-daerah yang 3T atau Terpencil, Terjauh dan Terdalam ini harus di hampiri oleh pihak Pos Indonesia,” ucap Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Diah Pitaloka kepada awak media, Kamis 15 September 2022.
Diah mengatakan, uang BLT disalurkan secara tunai. Untuk bantuan sembako langsung dua bulan sebesar Rp 300 ribu dan Rp 200 ribu, jadi total yang diterima penerima manfaat senilai Rp 500 ribu.
“Insya Allah kita harap dalam dua Minggu ini total itu 27 triliun se-Indonesia, Bogor menerima kurang lebih 61 ribu penerima BLT mudah-mudahan pembagiannya lancar,” ungkapnya.
Ditempat yang sama, Direktorat Pemberdayaan Kelompok Rentan pada Dirjen Pemberdayaan Sosial Kemensos, Erna Susanti berharap bantuan yang diluncurkan oleh Kementerian Sosial RI dapat mengurangi beban masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan dasar dengan adanya program sembako dan program BLT BBM.
“Bagi yang belum mendapatkan bantuan, kami juga tidak bisa meng-cover semuanya, tapi setidaknya respon kami dari pemerintah pusat terhadap isu-isu yang ada di Indonesia ini bisa membantu sebagian masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Excelutive Vice President Regional PT Pos Indonesia, Istiqomah Syariah menambahkan PT. Pos Indonesia siap untuk mensukseskan distribusi bantuan di seluruh wilayah yang ada di Jabodetabek dan Banten, khususnya di wilayah Bogor berlangsung lancar aman dan terkendali.
“Setidaknya untuk komunitas yang disabilitas, lansia langsung kami antar ke alamat rumah masing-masing. Untuk yang tidak masuk ke kategori itu ada di lokasi komunitas dan hanya bisa mengambil di kantor pos. Dan kantor pos membagi di wilayah-wilayah kecamatan maupun kelurahan supaya penyaluran bantuan lancar dan tidak ada terkendala apapun,” katanya.
(Ibnu Galansa/Riyaldi)