Bogordaily.net – Sama seperti warga Inggris lainnya, legenda sepak bola David Beckham ikut antre untuk memberikan penghormatan kepada Ratu Elizabeth II. Dia antre selama 12 jam.
Jumat, 16 September 2022 waktu setempat, ribuan warga Inggris mengantre untuk melihat mendiang Ratu terakhir kalinya sebelum pemakaman. Ratu akan dimakamkan pada Senin, 19 September 2022 waktu setempat.
Bersama dengan ribuan pelayat lainnya, Beckham antre pada Jumat 16 September waktu setempat. Mantan pesepakbola Manchester United itu berada di luar Westminster Hall dimana peti mati Ratu Elizabeth II disimpan sampai pemakamannya pada 19 September mendatang.
Beckham mengenakan setelan serba hitam dilengkapi dengan topi hitam. Namun, tentu saja keberadaannya cukup mencuri perhatian.
Setelah mengantre selama berjam-jam, Beckham akhirnya berkesempatan melihat mendiang Ratu dari jarak yang cukup dekat. Eks kapten Timnas Inggris ini tampak emosional, tidak sanggup menahan tangis.
“Yang Mulia sangat penting bagi banyak orang. Saya hanya bisa bicara dari sudut pandang saya, yaitu dalam beberapa kesempatan saya bertemu dengan beliau sepanjang karier,” ujar Beckham.
Sama seperti warga Inggris lainnya yang antre, Beckha, merasa emosional dengan meninggalnya Ratu Elizabeth II.
“Kita semua akan melalui ini. Sejujurnya, itu yang kami semua bayangkan. Kami semua ingin berada di sini bersama-sama,” ujarnya, dikutip dari BBC, Sabtu 17 September 2022.
“Kita semua ingin mengalami sesuatu di mana kita merayakan kehidupan ratu kita yang luar biasa dan saya pikir hal seperti ini hari ini dimaksudkan untuk dibagikan bersama,” katanya.
“Hari ini akan selalu sulit, dan sulit bagi bangsa, sulit untuk semua orang di seluruh dunia, karena saya pikir semua orang merasakannya, dan pikiran kami bersama keluarga dan semua orang di sini,” ungkapnya.
Kematian Ratu Elizabeth II sempat membuat Premier League tertunda. Tidak ada pertandingan pekan ke-7, kini akan lanjut ke pekan ke-8.
Biar begitu, hanya tujuh pertandingan yang bisa dilanjutkan, tiga laga masih harus ditunda karena keterbatasan tenaga keamanan yang perlu menjaga prosesi pemakaman sang Ratu.(*)