Bogordaily.net – Guna menata harga ayam hidup di pasar, Badan Pangan Nasional bersama dengan pengusaha ayam dan asosiasi peternak ayam menyepakati beberapa langkah yang akan dilakukan guna menstabilkan harga ayam hidup di tingkat peternak.
“Kami disini melakukan pertemuan bersama beberapa pengusaha ayam tingkat nasional dan dari perwakilan peternak yakni dalam rangka menata harga ayam hidup yang memang harganya sempat terperosok di harga Rp 14 ribu hingga Rp 15 ribu,” ujar Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan, Badan Pangan Nasional, I Gusti Ketut Astawa seusai acara di IPB International Convention Center (IICC), Mall Botani Square, Jalan Pajajaran, Kota Bogor, Rabu 21 September 2022.
Dalam pertemua tersebut, menurutnya, telah ada kesepakatan antara pelaku usaha yang bisa di bilang integrator, yaitu menyerap rata-rata perhari keseluruhan di 10 integrator tadi sebanyak 29 truk atau 30 ton perhari dari peternak.
“Sehingga, diharapkan juga harga bisa menjadi lebih baik di tingkat peternak. Di samping itu, kami juga berkewajiban menjaga harga di tingkat konsumen tetap stabil. Oleh karena itu, ini kolaborasi semua pihak yang datang juga bisa saling mengingatkan,” ungkapnya.
Terkait dengan anjloknya harga unggas hidup di peternak dikarenakan adanya beberapa indikasi, salah satunya surplus atau kelebihan ternak di pasar.
Oleh karena itu, ia berharap kelebihan unggas atau surplus tersebut bisa menjadi cadangan yang akan ditetapkan.
“Cadangan pangan ini lah sebagai salah satu nanti menyerap surplus-surplus tadi. Kami juga sepakat tadi, akan mengendalikan surplusnya tidak boleh berlebih. Surplus harus terkendali. Sehingga setiap kita surplus, bisa kita tata dan tidak merubah harga di peternak atau menurunkan harga peternak. Sehingga tidak menggangu harga di konsumen,” tandasnya.
Sebagai informasi, menurutnya lagi. Untuk harga daging di pasar mengarah pada harga Rp 21 ribu, dan untuk tingkat konsumen berada di kisaran Rp 35 ribu. Dan untuk surplus sendiri berada di hampir 700 ribu ton dalam setahun.*
(Ibnu Galansa)